Beritainternusa.com,Solo – Wakil Sekjen Alap-Alap Jokowi, Ngatno, menyampaikan pernyataan keras menyikapi adanya sejumlah orang yang nekat mendatangi rumah Jokowi yang ingin melihat keaslian ijazah mantan Presiden RI tersebut di Sumber, Solo, Rabu (16/4/2025).
Alap-Alap Jokowi adalah menjadi salah satu organ sukarelawan yang berada di garda terdepan mengawal Jokowi dalam momen kedatangan puluhan orang ke rumah Jokowi untuk melihat ijazah mantan wali kota Solo tersebut. Ngatno mengatakan ada sekitar 300 sukarelawan yang terjun untuk menjaga rumah Jokowi.
Ini aksi spontanitas dari teman-teman. Teman-teman dari Banyumas, Kedu, Pantura Barat, Pantura Timur, juga Jatim mau gabung. Tapi kami hanya fokuskan Soloraya,” ujar dia.
Menurut Ngatno, 300-an sukarelawan Alap-Alap Jokowi mulai datang ke area rumah Jokowi di Jl Kutai Utara, Sumber, sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka mengenakan seragam bertuliskan nama organ sukarelawan. “Teman-teman bertahan di Sumber sampai pukul 15.00 WIB,” urai dia.
Ngatno mengatakan para sukarelawan tidak terima Jokowi diperlakukan tidak pantas oleh sekelompok orang. Ihwal legalitas ijazah sarjana Jokowi, menurut dia, UGM sudah memberikan pernyataan. Sehingga tidak perlu lagi memperdebatkan tentang hal tersebut.
Artinya tidak perlu diperdebatkan dan dipersoalkan lagi. Klir! Namun jika masih ada pihak-pihak yang terus mengusik Bapak [Jokowi], kami sebagai pendukung tentu tidak tinggal diam,” tegas dia.
Ngatno mengatakan AAJ sangat terusik dengan aksi sejumlah orang. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk fitnah dan menjatuhkan sosok Jokowi yang pernah memimpin Indonesia 10 tahun.
Momen hari ini sekalian kami gunakan untuk silaturahmi dengan Pak Jokowi. Kami satu komando, taat instruksi, dan apa kata Pak Jokowi,” tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, menyatakan telah menerima dan menyambut dengan baik perwakilan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang datang ke rumahnya untuk meminta klarifikasi keaslian ijazahnya, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Jokowi tidak menunjukkan ijazahnya kepada TPUA. “Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan ijazah saya dan juga tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” tegasnya.
Ia menambahkan penjelasan dari UGM sudah sangat jelas. UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas mengenai ijazahnya. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan karena hal ini sudah menjadi fitnah di mana-mana, ia mempertimbangkan untuk membawa masalah ijazah tersebut ke ranah hukum.
Dia menyatakan akan melaporkan pihak-pihak yang mempersoalkan keaslian ijazahnya. Namun, mengenai siapa saja yang akan dilaporkan, Jokowi mengatakan akan dibahas oleh tim kuasa hukumnya.
[Admin/spbin]