Legal PT GMT Rangkasbitung Ali Akbar

Beritainternusa.com,LebakLegal PT GMT Rangkasbitung, Ali Akbar membantah kalau perusahaanya meminta uang kepada para calon pekerja.

Kalau kaitannya sama nyogok perusahaan tidak ikut-ikutan, cuma kalau orang luar mungkin saja, tapi kalau kami tidak ada,” ujarnya saat ditemui di Kantor Disnaker Lebak, Selasa (8/4/2025).

Ali mengatakan, jika perusahaan main uang sogokan dari calon pekerja sangat tidak dimungkinkan.

Sebab, pabrik PT GMT tersebut hanya bersifat subkontraktor atau jasa dari perusahaan lain. Jadi mana mungkin kita main kaya gitu, pun kalau ada saya pecat itu orangnya,” katanya.

Pada saat disinggung soal nama Datuk, Ali mengaku tahu bahwa Datuk adalah ketua pemuda di wilayah Binong.

Datuk itu pas saya cari tahu apa gitu, ya titipan-titipan itu bukan dari dia doang, tapi dari mulai si A, B dan C nya, dan saya tahu melalui satu pintu dia,” katanya. 

Meksipun begitu, Ali mengaku tidak ingin ikut campur soal adanya praktik sogok menyogok tersebut. 

Namun, dirinya menyarankan kepada calon pekerja jika ditemukan atau dirugikan dipersilahkan lapor. 

Kalau kaya gitu saya tidak ingin ikut campur ranah itu yah, karena itu sensitif. Dan kalau mau buka-buka mah banyak yang nitip ke saya, tapi saya gak pernah duitin,” ujarnya. 

Cuma kalau kaya gitu kadang suka umpet-umpetan kan, makanya saya suka bilang sama mereka, silahkan laporkan. Apalagi himbauan itu sering banget kami sampaikan,” sambungnya. 

Sebelumnya, ratusan buruh yang bekerja di PT GMT Rangkasbitung diduga dimintai sejumlah uang. 

Uang tersebut sebagai tanda para calon pekerja agar bisa diterima bekerja atau disebut uang sogok oleh oknum tertentu. 

Para calon pekerja diminta bayar dengan besaran yang berbeda-beda mulai Rp1-2 juta.

Hal itu diketahui setelah para buruh PT GMT Rangkasbitung kecewa, lantaran tunjangan hari raya (THR) mereka tidak dibayarkan sesuai masa kerja. 

Pokonya hampir semuanya bayar, termasuk saya juga bayar pengen kerja disitu,” kata salah satu buruh PT GMT Rangkasbitung, dalam sambungan telepon, Senin (7/4/2025). 

Meksipun sudah bayar, namun para buruh yang bekerja di PT GMT Rangkasbitung tersebut hanya dijadikan tenaga harian lepas (THL). 

THL kebanyakan, belum lagi kerjanya banyak off nya, dan tidak menentu. Kadang libur kadang masuk,” katanya. 

Maka nya kasian kalau sama yang baru itu, mereka udah bayar tapi kerjanya kadang masuk kadang off,” sambungnya. 

Dia menyebutkan, oknum yang menjadi calo tenaga kerja PT GMT bernama Datuk. Itu yang suka masukin orang kerja, kalau kami sebutnya Datuk, sama dia juga kerja di situ juga,” katanya.

Dan mungkin tidak bisa dipungkiri, kalau tidak ada kerja sama sama pihak pimpinan,” sambungnya.

[Admin/tbbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here