Beritainternusa.com,Solo – Sejumlah kendaraan dilaporkan mengalami mogok setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk, Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025) dini hari. Setelah dicek, bahan bakar minyak (BBM) yang ada diisikan di tangki bahan bakar kendaraan diduga tercampur zat lain.
Sejumlah kendaraan yang mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU Trucuk itu dibawa ke sejumlah bengkel. Salah satunya bengkel mobil tak jauh dari SPBU.
Sementara itu, pengelola SPBU menyatakan siap bertanggung jawab atas kondisi kendaraan seusai mengisi BBM jenis pertalite yang diduga tercampur zat lain.
Pengelola bengkel, Yono, mengungkapkan ada satu mobil mogok seusai mengisi BBM di SPBU Trucuk, Selasa dini hari, yang dibawa ke bengkelnya. Mobilnya mogok di Ngaran, Mlese, sekitar pukul 02.00 WIB. Saya gledek [tarik] dari Ngaran sampai di bengkel pukul 03.00 WIB,” kata Yono saat ditemui di bengkelnya, Selasa.
Setelah dibongkar, lanjutnya, ternyata tangki berisi BBM yang diduga tercampur air. BBM yang ada di dalam tangki kemudian dikuras dan dimasukkan ke galon.
Berdasarkan pantauan awak media, terlihat gradasi warna BBM dari tangki yang dikuras. Bagian atas berwana hijau dan sebagian ke bawah keruh. Yono memastikan BBM itu murni berasal dari dalam tangki yang diwadahkan galon kosong.
Yono menjelaskan dampak yang pasti ketika mobil menggunakan BBM tercampur air menyebabkan mesin mati. Selain itu, pompa bensin rusak.
Satu unit mobil yang dibawa ke bengkel milik Yono merupakan kendaraan dengan pemasukan bahan bakar menggunakan sistem injeksi.
Dampak mesin tidak mau hidup. Pompa bensin rusak. Bisa juga berdampak ke injektor. Ya lumayan kalau pompa yang orisinil itu sampai Rp800.000. Belum injektornya,” kata Yono.
Sementara itu, sejumlah konsumen yang mendatangi SPBU Trucuk Klaten kecele setelah mengetahui tempat pengisian bahan bakar itu tutup.
Saya hampir setiap hari beli di sini. Beli Pertalite. Aman-aman saja selama ini. Tadi kaget juga kok tutup,” kata salah satu warga, Hari Hatmoko, 50.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Trucuk yang berlokasi di Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Selasa (8/4/2025) dini hari. Tim Satreskrim Polres Klaten kemudian melakukan penyelidikan terkait kejadian itu.
SPBU untuk sementara ditutup dan dispenser pengisian BBM terutama jenis Pertalite di SPBU itu dipasangi garis Polisi. Penyebab BBM jenis pertalite diduga tercampur zat lain masih dalam penyelidikan Polisi.
Sementara itu, perwakilan pengelola SPBU Trucuk, Galih, menjelaskan peristiwa itu baru kali pertama terjadi. Sebelumnya, peristiwa itu tak pernah terjadi dan tak ada permasalahan apa pun.
Galih juga memastikan pengelola SPBU bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan setelah mengisi Pertalite di SPBU Trucuk. Bentuk tanggung jawab yang diberikan yakni menyerviskan kendaraan.
Semnetara itu, Pertamina bersama Polres Klaten langsung menggelar investigasi bersama terkait kejadian itu.
Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan kejadian tersebut terjadi di SPBU 4457429 Trucuk Klaten, Selasa sekitar pukul 01.33 WIB.
Konsumen yang mengalami kejadian tersebut di antaranya empat pengendara mobil dan delapan pengendara sepeda motor. Mereka melaporkan kejadian serupa ke SPBU tersebut.
Pihak SPBU langsung bertanggungjawab memberikan ganti rugi kepada setiap konsumen dengan memberikan biaya perbaikan dan mengisi ulang BBM pada setiap kendaraan,” kata Taufiq dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Selasa (8/4/2025).
Taufiq menambahkan untuk sementara penyaluran BBM di SPBU Trucuk dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali.
Pertamina Patra Niaga mohon maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas kepada konsumen dan masyarakat, salah satunya dengan melakukan pengecekan secara rutin setiap hari pada setiap SPBU. Adapun pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada 7 April 2025 pukul 08.04 WIB pagi dan didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM,” jelas Taufiq.
[Admin/spbin]