Beritainternusa.com,Banten – Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Ma’mun di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, rusak diamuk hingga dibakar warga, yang emosi usai mendengar kabar adanya tiga santriwati diperkosa oleh pimpinan Ponpes berinisial KH. Satu dari tiga korban pemerkosaan hamil dan diaborsi oleh KH.
Bahwa tersangka KH telah mencabuli santriwatinya sebanyak tiga orang, yang dilakukan di dalam pondok pesantren,” ujar Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Senin (2/12//2024).
Ratusan warga yang mengamuk di dalam ponpes, membakar dua gazebo bahkan kobong atau tempat tinggal para santri.
Pimpinan ponpes Bani Ma’mun, KH, bersembunyi di plafon rumah, karena takut dihakimi massa.
Pelaku pun ditarik turun paksa agar turun oleh polisi yang berada di lokasi, kemudian dibawa ke Polres Serang menggunakan mobil AKBP Condro Sasongko, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pelaku KH mencabuli SL sebanyak tiga kali pada Jini 2023 hingga hamil dan diaborsi oleh pelaku. Korban SP sebanyak empat kali, sejak 2021 hingga 2022. Selanjutnya korban M sebanyak lima kali pada 2022,” terangnya.
Pimpinan ponpes KH dikenal tertutup, bahkan perangkat desa tidak mengenal pimpinan ponpes tersebut.
Modus yang dilakukan KH untuk merudapaksa santriwatinya dengan cara menyuruh membuatkan kopi, memijat hingga pengobatan penyakit.
Kini, KH sudah berada di Polres Serang untuk diperiksa lebih lanjut dan. Pelaku terancam 20 tahun penjara.
Pasal 81 Ayat 1, ayat 2 dan ayat 3, juncto 82 Ayat 1 dan ayat 2, Undang-undang nomor 17 Tahun 2016, tentang penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2016, tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” ucap Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady.
[Admin/cnbin]