Sembako PIK 2

Beritainternusa.com,Jakarta – Pembagian sembako oleh PIK 2 di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (1/2/2025) memicu kemarahan warga. Bantuan tersebut dinilai, sebagai upaya untuk membungkam protes rakyat yang marah atas pemagaran dan sertifikasi laut, pengurugan sawah, tambak, dan sungai.

Pada saat yang sama, aksi protes warga juga berlangsung di Desa Muncung-Kronjo, menyusul aksi spontan sehari sebelumnya di Desa Kohod, setelah kampung mereka terendam akibat aktivitas proyek PIK 2.

Sekretaris Jenderal Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Saiful Wathoni, menyatakan bahwa sembako tidak bisa menggantikan penderitaan warga yang kehilangan lahan dan laut mereka.

Ini bukan soal sekantong beras! Penderitaan rakyat akibat proyek ini akan ditanggung seumur hidup, bahkan oleh anak cucu mereka. Yang kami tuntut adalah penghentian pembangunan yang telah merampas tanah, sawah, tambak, rumah, dan laut rakyat,” ujar Wathoni dalam keterangan tertulis yang diterima ITD News, Sabtu (1/2/2025).

Selain merampas ruang hidup masyarakat, lanjutnya, pembangunan PIK 2 juga dituding menyebabkan berbagai dampak lingkungan, termasuk banjir yang semakin parah.

AGRA mendesak Presiden Prabowo Subianto, untuk segera mencabut status Proyek Strategis Nasional (PSN) dari kawasan PIK 2, karena status tersebut disebut menjadi akar masalah dan membuat proyek semakin brutal dalam menekan warga.

Presiden Prabowo harus segera mencabut status PSN di kawasan ini! Selain itu, semua proses hukum terkait pagar laut dan sertifikasi laut harus ditindaklanjuti, dan operasional PIK 2 harus dihentikan,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PIK 2 terkait tudingan warga.

[Admin/itbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here