HMI Pacitan gelar aksi demo di depan Polres

Beritainternusa.com,Pacitan – Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Pacitan Jawa Timur terhadap tahanan perempuan menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pacitan.

Sebagai bentuk protes keras atas kekecewaannya, puluhan anggota HMI Pacitan menggelar aksi demonstrasi di depan Polres Pacitan pada Selasa (22/4/2025).

Aksi demonstrasi ini sebagai bentuk protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ‘bobroknya’ sistem di dalam institusi kepolisian.

Dalam orasinya, HMI Pacitan mendesak Polres Pacitan untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem perlindungan terhadap tahanan, terutama bagi perempuan.

Ketua HMI Pacitan, Roky Prima Utama, menegaskan bahwa kasus pemerkosaan tersebut adalah bukti nyata lemahnya sistem yang seharusnya menjamin keamanan terhadap tahanan.

Kasus ini menjadi tanda lemahnya sistem untuk menjamin perlindungan kepada tahanan, khusunya perempuan,” ujar Roky dengan nada kesal.

Petisi yang dibacakan HMI Pacitan dalam aksi tersebut juga mengutuk keras perbuatan oknum polisi tersebut, yang dinilai sangat mencoreng citra kepolisian.

Adanya kasus ini semakin memperbesar fakta bahwa polisi menjadi institusi paling di benci masyarakat,” tandas Roky, menyampaikan pandangan kritis HMI terhadap persepsi publik terhadap kepolisian.

Aksi demonstrasi ini diwarnai dengan pembentangan spanduk berisi ucapan duka dan tabur bunga di depan markas polisi. Yusuf Mukib, Koordinator Aksi HMI Pacitan, menjelaskan bahwa tindakan simbolis ini melambangkan “matinya hati nurani” di kalangan oknum aparat.

Spanduk duka dan bunga ini adalah simbol kelam atas tragedi pelanggaran etika dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut,” jelas Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf Mukib mengungkapkan bahwa kasus pemerkosaan ini hanyalah satu dari sekian banyak catatan kelam kepolisian di Pacitan. Menurutnya, ada banyak isu lain yang turut merusak nama baik polisi. Pemerkosaan oleh polisi ini menjadi satu dari banyaknya kasus kelam kepolisian. Di Pacitan ini, banyak sekali isu yang mencoreng nama baik polisi,” ungkap Yusuf.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini HMI juga membawa tuntutan tambahan, yaitu penindakan tegas terhadap praktik pungutan liar (pungli) dan maraknya balap liar.

Kami juga membawa tuntutan tambahan seperti kasus pungli & balap liar. HMI menuntut agar Polres segera menyikapi secara tegas oknum-oknum nakal lainya, yang melakukan pungli,” tegas Yusuf.

Dia juga menambahkan desakan agar Polres Pacitan segera menemukan solusi strategis untuk mengatasi fenomena balap liar yang meresahkan masyarakat. Kami juga mendesak solusi strategis atas maraknya balap liar di Pacitan,”pungkasnya.

[Admin/pctbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here