Saiful Anam

Beritainternusa.com,Jakarta – Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menilai keberhasilan 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tercoreng dengan warisan kebobrokan yang ditinggalkan Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, program dan kebijakan Prabowo berjalan sesuai ekspektasi publik, namun kebijakan-kebijakannya itu ternodai dengan berbagai macam sisa-sisa kebijakan Jokowi yang banyak kejanggalan.

Keberhasilan 100 hari kerja tercoreng dengan warisan kebobrokan kebijakan-kebijakan Jokowi yang terungkap pada awal pemerintahan Prabowo,” kata Saiful, dikutip dari RMOL, Kamis (30/1/2025).

Kebobrokan tersebut antara lain terbongkarnya dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia (BI), pagar laut, hingga IKN yang terancam mangkrak.

Saiful menilai terkuaknya dugaan korupsi dana CSR semakin meyakinkan publik bahwa pada era pemerintahan Jokowi banyak main mata antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, termasuk dalam penyaluran dana CSR BI.

Juga kasus pagar laut semakin membuat publik memberikan rapor merah kepada Jokowi, karena telah memberikan ruang kepada swasta untuk mengelola kekayaan alam, dalam hal ini pemberian SHGB laut kepada mereka yang dekat dengan penguasa,” terang Saiful.

Tidak berhenti di situ, kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, IKN pun menjadi dilematis bagi Prabowo. Pasalnya, dengan biaya yang sangat tinggi, IKN bisa jadi tidak akan dilanjutkan oleh Prabowo.

IKN hanya akan menjadi monumen kegagalan pada era pemerintahan Jokowi,” pungkas Saiful.

[Admin/itbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here