Tangkapan layar

Beritainternusa.com,Gunungkidul – Beredar di media sosial seorang wisatawan yang berkunjung ke Pantai Slili, Gunungkidul, mengaku tidak diberi karcis masuk oleh petugas jaga.

Unggahan tersebut beredar melalui akun TikTok @azizah_nurkh pada dua hari yang lalu atau Rabu (17/4/2024). Akun tersebut memperlihatkan sebuah tangkapan layar hasil pesannya ke akun Instagram Dispar Gunungkidul.

Dalam tangkapan layar itu dinarasikan dirinya pergi ke pantai Slili pada Selasa 16 April 2024. Namun begitu, dia tidak mendapatkan karcis masuk saat berkunjung bersama temannya.

Dia dan temannya sempat meminta tiket masuk namun tidak diberi oleh petugas jaga. Dengan kejadian ini, Dia pun berharap ada tindak lanjut dari dinas terkait karena sebagai pengunjung dirinya kurang nyaman.

“Assalamualaikum pak/ibu

Maaf saya pengunjung wisata dari Bantul ke Gunungkidul pantai Slili, Selasa 16 April 2024. Mohon maaf sebelumnya apakah tiket masuk pantai Slili benar 15.000/orang jika iya kenapa tidak diberikan karciss? Saya dan teman berkunjung dimintai tiket masuk tetapi tidak ada KARCIS nya, mohon di tindak lanjuti kami sebagai pengunjung merasa kurang nyaman dengan adanya tiket masuk tanpa KARCIS terimakasih

Wassalamualaikum,” tulis tangkapan layar tersebut seperti dilihat awak media pada Jumat (19/4/2024).

“DEAR pengunjung wisata, jika di TPR bayar harus ada bukti fisik KARCIS ya, karena Wisata itu dikelola oleh Dinas Pariwisata, perhitungan dana masuk lewat karcis, jika tidak diberikan karcis tau kan dana masuk kemana?seperti itu termasuk ilegal ga?? saya sudah meniteni yaa pasti seperti itu jika tidak ditagih karcisnya tidak diberikan, Terimakasih semoga sampai ke Dinas Pariwisata Gunung Kidul,” tulis akun tersebut seperti dilihat awak media petang ini.

Dikonfirmasi kepada pemilik akun, Azizah Nur Khasanah (24) warga asal Sabrang Lor RT 03, Triwidadi, Pajangan, Bantul, membenarkan hal tersebut. Azizah mengatakan dia bersama temannya berkunjung ke pantai Slili pada Selasa (16/4/2024) pukul 11.30 WIB.

Otw dari Bantul sekitar jam 10 pagi dan sampai lokasi sana sekitar jam 11.30 kurang lebih,” jelas Azizah kepada wartawan melalui telepon, Jumat (19/4/2024).

Saat sampai di TPR, Azizah menerangkan dia sempat menanyakan karcis. Namun, dia dan temannya hanya mendapatkan tatapan dari penjaga di TPR.

Datang itu langsung dibilang 30 ribu. Temanku bilang gini ‘tidak ada karcisnya?’ terus bapaknya cuma liatin gitu tidak ngasih karcisnya,” katanya.

Mendapat perlakuan seperti itu, Azizah mengatakan suasana hatinya langsung buruk. Kita kan jadi badmood gitu, niatnya mau healing jadi badmood gitu,” ungkapnya.

Terpisah saat ditanya terkait respons atas kejadian tersebut, Kabid Pengembangan Destinasi Dispar Gunungkidul, Supriyanta, malah menanyakan apakah ada buktinya.

Ada saksi? Direkam? Ada video? Kalau ada bukti oke. Kalau ada bukti di mana ada rekaman mungkin difoto atau sebagainya, ada video, oke, kami bisa langsung mengejar teman kami yang di TPR,” kata Supriyanta kepada wartawan melalui telepon, petang ini.

Selanjutnya, Supriyanta mengatakan, pihaknya tidak bisa menjustifikasi hal tersebut. Kami tidak bisa memberikan justifikasi ya karena di lapangan itu kami telah mengalami sendiri, wisatawan itu langsung pergi, dipanggil nggak mau,” jelasnya.

Supriyanta mengimbau wisatawan untuk meminta karcis saat pergi ke pantai. Setelah mendapatkan tiket, wisatawan perlu mengecek apakah karcis tersebut untuk perorangan atau kelompok.

Kami mengimbau wisatawan itu ketika bayar mintalah tiket sesuai dengan pembayarannya. Lalu setelah mendapatkan tiket dicek untuk satu orang, dua orang, tiga orang dan sebagainya,” imbaunya.

[Admin/dtbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here