Dandim Gunungkidul Ngamuk Usai Sidak Dapur SPPG
Dandim Gunungkidul kecewa usai sidak dapur MBG

Beritainternusa.com,Gunungkidul – Suasana pada rapat evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kodim 0730 Gunungkidul mendadak jadi tegang. Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf. Roni Hermawan, tak mampu menyembunyikan kekecewaannya di hadapan 42 kepala dapur sehat dari seluruh wilayah di Kabupaten Gunungkidul.

Kekecewaan itu bukan tanpa alasan. Insiden keracunan makanan bergizi gratis yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Saptosari beberapa waktu lalu, dinilai menjadi tamparan keras bagi seluruh pelaksana di lapangan.

Terlebih, sebelumnya Kodim 0730 telah berulang kali memberikan peringatan agar seluruh dapur sehat menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan.

Bagaimana bisa mengurus 2.000 penerima manfaat kalau dapurnya sendiri masih belum terkelola dengan benar,” ucap Roni, Jumat (31/10/2025).

Roni mengaku telah melakukan inspeksi langsung ke sejumlah dapur sehat di wilayahnya. Dari hasil tinjauan sebelum kejadian, pihaknya sudah menyoroti adanya potensi masalah, mulai dari sistem sanitasi hingga kebersihan lingkungan dapur.

Namun, saat dilakukan inspeksi ulang pasca insiden keracunan, pelanggaran serupa ternyata masih ditemukan.

Saluran air mampet, area masak dipenuhi lalat, dan ruang pengepakan makanan tidak tertutup dengan baik. Ini masalah serius yang tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.

Menurutnya, menjadi kepala dapur bukanlah tugas ringan. Posisi tersebut memiliki tanggung jawab besar karena berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan ribuan penerima manfaat program MBG di Gunungkidul.

Setiap butir nasi yang dikirim harus dijamin aman. Ini bukan sekadar urusan masak dan distribusi, tapi juga tanggung jawab moral dan kemanusiaan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Roni juga menyerukan agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa yang mencoreng pelaksanaan program makan bergizi gratis. Dia meminta agar setiap kepala dapur melakukan pengawasan ketat di seluruh tahapan operasional, mulai dari proses pengadaan bahan, pengolahan, pengepakan, hingga pendistribusian ke penerima manfaat.

Tak hanya berhenti di tingkat dapur, Kodim 0730 Gunungkidul juga mendorong agar pengawasan dilakukan secara kolaboratif dan berjenjang. Roni menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah, TNI, kepolisian, hingga masyarakat agar fungsi kontrol dapat berjalan efektif.

Kalau semua unsur bergerak bersama, pengawasan akan jauh lebih kuat. Tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja,” ujarnya.

Dia berharap, dengan adanya perbaikan menyeluruh dan keterlibatan aktif semua pihak, 42 Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di Gunungkidul dapat benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi para penerima manfaat, khususnya anak-anak sekolah dasar yang menjadi sasaran utama program MBG.

Jangan sampai kasus di Saptosari terulang lagi. Jadikan ini pelajaran berharga untuk memperbaiki sistem, bukan saling menyalahkan,” tutupnya.

[Admin/lpbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here