Beritainternusa.com,Gunungkidul – Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, sangat terkenal dengan destinasi wisata pantainya yang memiliki panorama alam yang begitu indah, salah satunya adalah Pantai Drini. Selain destinasi wisata pantai yang dimiliki saat ini Kalurahan Banjarejo berencana akan mengembangkan destinasi wisata non pantai.
Destinasi wisata non-pantai ini akan memanfaatkan embung dari Telaga Sempu yang berlokasi di Padukuhan Jarah, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari.
Lurah Banjarejo, Dwi Haryanto mengatakan, program destinasi wisata non-pantai ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terutama melalui pemberdayaan UMKM.
Program wilayah non pantai ini, akan memanfaatkan wilayah alam di sektor utara. Nantinya, akan ada tempat pemasaran produk-produk para UMKM, serta akan dibuat juga tempat bercengkrama pengunjung. Ini sudah mulai kami rintis,”ujarnya, pada Jumat (8/9/2023).
Ia menambahkan, tujuan program ini juga sebagai upaya pemerataan ekonomi pariwisata bagi masyarakat. Karena, selama ini kebanyakan pemanfaatan pariwisata hanya dari wilayah selatan saja.
Jadi untuk pemerataan ekonomi, jangan hanya bertumpu di daesah Selatan saja. Karena, di sini punya potensi yang sama. Sehingga, semua bisa merasakan hasil dari sektor wisata,”tuturnya.
Akan tetapi, diakuinya untuk menjadikan destinasi wisata non-pantai tidak segampang membalikan tangan. Sebab, wilayah Gunungkidul rentan akan kekeringan, setiap memasuki kemarau keadaan embung juga mengering.
Sehingga Kalurahan sangat mengharapkan sekali baik dari provinsi dan daerah untuk bekerja sama supaya cita-cita ini bisa terwujud, bagaimana caranya agar air di embung tetap ada,”terangnya.
Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung ide dibuatnya destinasi non- pantai. Ini sangat bagus, dan juga untuk memgembangkan perekonomian masyarakat. tetapi harus di back up oleh pemerintah. Kan terlihat di sana ada laut, juga di sana embung. Pertanyaan kalau embung juga bisa mengairi sawah maka dana istimewa bisa dimanfaatkan kesitu,” paparnya.
Sehingga, dia mengatakan, pihaknya bersedia membantu untuk mencoba penyempurnaan anggaran untuk realisasi program tersebut. Akan tetapi, perlunya dorongan dari semua pihak.
Kami akan mencoba menyempurnakan anggaran-anggaran itu. Karena tidak mungkin perencanaan ada di kami, tetapi Pak lurah harus ada koordinasi dengan Panewu,Bupati, jika itu menjadi kewenangan tingkat provinsi, kami tinggal menganggarkan,” terangnya.
Menurutnya, dana keistimewaan harus dimanfaatkan untuk masyarakat.Hanya memang penggunaan dana istimewa dengan APBD itu agak berbeda. Kalau APBD itu perencanaan satu tahun sebelumnya kalau dana istimewa dua tahun sebelumnya. Tetapi yang terpenting anggaran dimanfaatkan dengan baik dan laporan yang baik juga,” lanjutnya.
Kata dia, menyinggung rencana lurah terkait destinasi non-pantai harus dipikirkan dengan baik. Ini sebagai aspirasi. Karena, ini belum tentu bisa dikerjakan hanya di tingkat kapanewu bahkan kabupaten , jika di tingkat satu juga belum bisa, maka kami akan komunikasikan dengan pusat,” tandasnya.
[Admin/tbbin]