Beritainternusa.com,Gunungkidul – Pengerjaan Proyek SMP Muhammadiyah Saptosari Kab.Gunungkidul yang menelan anggaran ratusan juta namun minim dalam pengawasan sehingga masih menggunakan kayu yang pecah dalam pembuatan segi tiga penyanggah genting. Hal tersebut terlihat sangat jelas saat awak media menyambangi lokasi pada Kamis (24/08/2023). Salah satu pekerja menyampaikan jarangnya pemborong ke lokasi yang menyebutkan tidak bisa di tentukan kapan akan menyambangi proyek sekolahan” jarang ke sini mas tidak pasti “.jelasnya di sela-sela istirahatnya
Proyek yang menelan anggaran Rp 595.,832.000 yang di kerjakan oleh CV Jaya Mandiri Pulutan Kapanewon Wonosari dari awal pengerjaan tanpa menggunakan mandor sedangkan dalam pengawasan minim sekali.Salah satu warga yang enggan di sebut namanya menjelaskan ,pengerjaan dengan kayu yang pecah akan berdampak patah . Kayu yang pecah tidak semestinya di gunakan mas karena itu resiko “.jelasnya
[Supri/bindiy]