Beritainternusa.com,Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyatakan dukungan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024 mengisyaratkan adanya ketidaksepakatan di partai berlambang banteng moncong putih itu atas pencapresan Ganjar Pranowo.
Sehingga sedikit banyak di internal PDIP mengalami kerenggangan,” kata Ujang dikutip dari RMOL, Senin (21/8/2023).
Ia melanjutkan, meskipun gelagat keretakan ini masih kecil, namun jika tidak diantisipasi dengan cepat maka ke depannya dikhawatirkan membesar.
Karena tidak ada kemenangan jika tidak ada persatuan dan tidak ada kemenangan jika terjadi perpecahan,” tegas analis politik asal Universitas Al Azhar ini.
Oleh karena itu, Ujang menambahkan, manuver Budiman Sudjatmiko harus diantisipasi cepat oleh PDIP agar tidak menular ke kader lainnya. “Ini bisa terjadi perpecahan lebih besar lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko semakin mantap mendukung bakal capres Prabowo Subianto. Budiman mengatakan dukungan tersebut diberikan semata-mata untuk kedaulatan rakyat Indonesia. Ia pun tak menampik posisinya sempat berseberangan dengan Prabowo selama 25 tahun.
Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” jelas Budiman, Sabtu (19/8/2023).
Di mata Budiman, semangat Prabowo saat ini sama dengan aktivis perjuangan yang selalu berada di garda terdepan membela Indonesia. Dengan begitu, menurutnya, kini sudah waktunya mereka bersatu dan mewujudkan masa depan bersama dengan rakyat Indonesia.
Karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo. Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri waktu berjuang dulu,” pungkas Budiman.
[Admin/itbin]