Beritainternusa.com,Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai isu Jakarta International Stasium (JIS) hanya sekadar ajang pembunuhan karakter terhadap bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Menurutnya, isu yang dinilai berdampak buruk terhadap elektabilitas mantan Gubernur Jakarta itu justru sebaliknya. Publik sudah paham kemana arah tujuan isu JIS ini digulirkan. Itu hanya sekadar pembunuhan karakter terhadap Anies Baswedan,” kata Najmuddin, Kamis (13/7/23).
Ia menilai JIS merupakan warisan peninggalan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta saat itu. Namun, Stadion itu sudah jadi milik publik yang dikelola pemerintah dan bukan milik Anies. Hal tersebut juga di pertegas Anies dengan menolak ikut campur polemik seputar JIS.
Menurut saya, bila dilihat dari sisi politik kasus rumput JIS ini sangat erat politik. Sebab JIS adalah karya Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI,” ujar Najmuddin dikutip dari Republika.
Najmuddin mengungkapkan bahwa publik saat ini sudah mampu untuk rasional menelaah berbagai isu yang mencuat, Sehingga mereka tidak mudah percaya begitu saja terhadap omongan dari tokoh politik.
Kebijakan Jokowi dan menteri-menteri nya itu juga bisa berdampak negatif pada tingkat partisipasi politik pemilih milenial. Pemilih muda ini berjumlah 51,93 persen,” ujar Najmuddin.
Disisi lain, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, juga menilai kritik kencang terhadap stadion Jakarta International Stadium (JIS) arena sosok Anies Baswedan, yang merupakan antitesa dari Presiden Joko Widodo
Saya ingin mengatakan kebetulan saja karena Anies ini antitesa Jokowi, antitesa pemerintah katakanlah menjadi lawan politik, maka suka tidak suka, senang atau tidak senang, banyak dikeroyok oleh kalangan pendukung lawan politik Anies, tidak heran karena sejatinya di situ kan legacynya Anis,” ujar Ujang dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).
Ujang menyebut, kekurangan yang ada dalam Stadion semestinya bisa langsung diperbaiki oleh pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta. Namun, yang terjadi saat ini justru dipersepsikan karya Anies dianggap tidak layak.
Karena dilihat persoalan politik, bagaimanapun harus didegradasi atau direndahkan hasil karya Anis tersebut agar Anis dianggap tidak becus membangun JIS, dianggap tidak berprestasi, yang ujung-ujungnya ya agar Anies terpuruk terdegradasi dalam konteks sebagai personal maupun dalam konteks sebagai calon presiden,” ujar Ujang.
Karena itu, Ujang menilai, sebaiknya seluruh pihak objektif melihat renovasi stadion JIS tersebut untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Kalau memang direnovasi, maka dilakukan renovasi kekurangannya. Bukan kemudian mendeskreditkan karya Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintahan Jokowi jilid pertama itu.
Jadi jangan karena lawan politik harus didegradasi harus dikecilkan karyanya, harus dinafikan hasil prestasinya. Padahal, itu salah satu karya Anies yang bagus. Ini yang tidak sehat dalam konteks politik kita,” Tutupnya .
[Admin/itbin]