Anies Baswedan

Beritainternusa.com,Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan akan semakin kencang menyusul deklarasi dukungan dari Partai Demokrat dan PKS.

Menurutnya, kelompok yang kontra terhadap Anies akan terus berupaya menggagalkan pencalonan tersebut sebelum resmi didaftarkan sebagai Capres di KPU.

Bagi mereka (bukan pendukung) Anies itu ancaman. Anies dianggap anti kemapanan. Karena itu, mereka sangat tak nyaman dengan semboyan perubahan yang didengungkan Anies,” kata Jamiluddin dikutip dari RMOL, Selasa (31/1/2023).

Ia berpendapat, kelompok tersebut juga diperkirakan akan mengintensifkan penjegalan terhadap Anies hingga ke daerah-daerah. Salah satu indikasi yang sudah terlihat adalah dengan membangun opini penolakan Anies di sejumlah daerah. Penggiringan opini semacam ini terus mereka lakukan untuk menghambat laju elektoral Anies,” ujarnya.

Saat ini, Anies telah mendapat dukungan dari tiga partai politik, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS. PKS menjadi partai terbaru yang mendukung Anies dan akan diwujudkan dalam deklarasi resmi pada 24 Februari mendatang.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman usai mengunjungi Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri dan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di Istanbul, Turki. Bahkan dukungan ini disambut elite Demokrat dan tim kecil Anies Baswedan yang langsung menggelar jumpa pers di sekitaran Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (30/1/2023) malam.

PKS akan menyampaikan dukungan eksplisit organisatoris kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal Capres 2024-2029 pada rapat Majelis Syuro PKS yang bersamaan dengan Rakernas DPP PKS pada tanggal 24 Februari 2023,” kata Sohibul.

Sementara, keputusan Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres telah memicu gejolak hubungan dengan Presiden Jokowi. Hal ini membuat partai pimpinan Surya Paloh itu dihadapkan pada pilihan antara Anies atau Jokowi, dengan konsekuensi dari masing-masing pilihan.

Pilihan bagi Nasdem hanya dua, tinggalkan Anies atau tinggalkan Jokowi,” ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.

Ia menilai jika Nasdem lebih memilih meninggalkan Anies, maka diyakini partai akan hancur. Sedangkan jika memilih meninggalkan Jokowi, maka diyakini Nasdem akan selamat.

Mengapa demikian? Anies punya kekuatan riil. Karena kepribadian, kecerdasan, dan track record-nya selama di DKI. Ketika dipecat sebagai menteri, Anies dapat menang di Pilgub DKI dan sukses pimpin DKI,” kata Muslim.

Bahkan, menurutnya, Jokowi pun tertolong oleh Anies saat pandemi Covid-19. Di mana, banyak janji-janji yang tidak ditepati Jokowi di DKI Jakarta. Akan tetapi, dapat diatasi oleh Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

[Admin/itbin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here