Beritainternusa.com,Gunungkidul – Akibat banjir dan longsor yang terjadi pada Sabtu (19/11/2022) lalu ratusan warga hingga kini masih bertahan di Balai Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul yang jadi posko pengungsian.
Lurah Candirejo, Agus Supriyadi mengatakan jumlah warga yang mengungsi sampai saat ini juga tidak mengalami pengurangan.
Sampai sekarang masih ada 127 jiwa yang mengungsi,” ungkap Agus saat dihubungi awak media, Rabu (23/11/2022).
Pihaknya pun juga memutuskan agar warga tetap di posko untuk sementara waktu. Sebab mereka juga mengantisipasi dampak bencana susulan, mengingat saat ini hujan masih terus mengguyur.
Selain itu, Agus mengatakan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul juga perlu dilakukan. Terutama soal nasib warga yang mengungsi di posko.
Kami menunggu hasil koordinasinya seperti apa, baru bisa ambil keputusan untuk warga di posko pengungsian,” jelasnya.
Agus memastikan logistik bagi warga yang mengungsi masih aman dan mencukupi. Begitu juga untuk tenaga yang membantu mereka.
Selain dari pihak terkait, logistik juga berdatangan dari para donatur. Sedangkan tenaga dikerahkan dari perangkat kalurahan, karang taruna, hingga para relawan.
Warga yang mengungsi termasuk dua anak dari Karni (55), yang ditemukan meninggal dunia pada Senin (22/11/2022) lalu. Agus mengatakan sesekali mereka akan ke rumah pamannya yang tak jauh dari posko.
Namun ia menganjurkan keduanya untuk tetap berada di posko. Sebab pihaknya ingin seluruh warga tetap aman sampai situasi benar-benar kondusif.
Keduanya hanya ke rumah pamannya untuk mandi, mengingat kamar mandi di posko sangat terbatas,” kata Agus.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono menyatakan tengah menyiapkan berbagai langkah untuk pemulihan dampak banjir dan longsor. Termasuk di Semin.
Pihaknya pun sudah menetapkan status tanggap darurat bencana. Status ini dimulai sejak 19 November hingga 2 Desember mendatang.
Status ditetapkan agar pemulihan dampak bencana bisa lebih optimal,” kata Purwono.
[Admin/tbbin]