Beritainternusa.com,Pacitan – Langit mendung diatas bumi Pacitan tak mengurangi antusiasme masyarakat menyaksikan Ruwat Jagat 2022, Sabtu (5/11/2022). Ribuan warga dari berbagai wilayah Pacitan berduyun-duyun mendatangi event kreasi budaya tersebut.
Kami berharap kegiatan ini mampu memacu kunjungan pariwisata ke Pacitan,’’ ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan Turmudi.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sajian tari bedhaya jagat, doa yang dipanjatkan oleh Mbah Sarpun, serta potong tumpeng di halaman pendapa Pacitan. Agenda kelas nasional itu dilanjutkan Kirab Menyapa Warga menuju perempatan Penceng via jalan Ahmad Yani.
Terdapat sajian ratusan tumpeng di sepanjang perjalanan. Usai kirab, kegiatan dilanjutkan dengan penancapan bendera panji di tugu Penceng. Disusul doa lintas agama dan suku, serta deklarasi oleh Bupati Pacitan.
Usai deklarasi, kegiatan dilanjutkan penampilan thethek melek. Tradisi ini kerap digelar warga Desa Sukoharjo untuk mengusir hama,’’ terang Turmudi.
Agenda Ruwat Jagat 2022 dilangsungkan hingga malam hari. Ada suguhan tari kethek ogleng, barong abang, grasak dan rampak buto. Juga pementasan tari keling, tari pasalewangeng, dan ditutup dengan penampilan Kemlaka Etnik.
Seniman Pacitan Misbach Daeng Bilok menjelaskan, kendati menggunakan kata ‘ruwat’, event ini sebenarnya bukan ritual. Sebaliknya, kegiatan ini merupakan festival seni dan budaya lokal. Itu dilandasi keinginan menampilkan potensi yang belum semuanya tergali.
Kita ingin suguhkan kegiatan budaya yang murni, tanpa ada ajang lomba dan sebagainya,’’ jelasnya.
Tak hanya seniman lokal, seniman dari berbagai daerah seperti Surakarta, Wonogiri, dan Jogjakarta ikut meriahkan acara. Ratusan pelajar juga ikut unjuk pentas seni. Selain itu, Ruwat Jagat juga menjadi ajang menggerakkan roda perekonomian dengan memfasilitasi para pelaku UMKM.
[Admin/rmbin]