Beritainternusa.com,Pacitan – Gelombang aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM bersubsidi terus mengalir di berbagai daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Pacitan.
Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi besar seperti HMI, PMII, GMNI, BEM, turut turun kejalan menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak pada kenaikan harga kebutuhan.
Sayangnya di Kabupaten Pacitan, gelombang aksi unjuk rasa pada Selasa (6/9/2022) sedikit ternodai oleh ungkapan salah satu anggota Komisi I DPRD Pacitan, Bambang Margono (BM).
Pasalnya dalam pidatonya saat menemui mahasiswa, BM mengeluarkan kalimat yang seolah meremehkan aksi mahasiswa.
Dirinya menganggap suara mahasiswa tersebut tidak ada gunanya karena sedikit, dibanding suara dia (BM) yang memiliki 12 ribu suara rakyat.
Itu ungkapan yang meremehkan. Nyatanya anggota dewan yang katanya punya suara lebih banyak dari kami tidak bisa mewakili aspirasi rakyat. Toh buktinya masih saja BBM naik,”kata koordinator lapangan, Tian Dwi Widodo dari HMI cabang Pacitan, Selasa (6/9/2022).
Tian juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap anggota dewan yang saat ini duduk di kursi DPRD tidak akan bisa seperti itu tanpa dukungan rakyat Pacitan.
Lucu kok bisa dia bicara begitu. Apa lupa kalau dia itu bisa menjadi wakil rakyat karena dukungan rakyat. Nyatanya mana. Kalau tidak pergerakan di Pacitan. Apa dia mereka wakil rakyat mau bergerak,”ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh mantan anggota HMI cabang pacitan, yang kemudian bergabung dalam KAHMI, Wayan Dana.
Dirinya merasa prihatin sekelas anggota dewan kok bisa mengungkapkan kalimat di depan umum seperti itu.
Ya saya cukup mengelus dada. Kenapa saudara Bambang bisa bicara seperti itu. Ya Semoga ini menjadi pembelajaran juga buat beliau,”kata Wayan.
Sementara itu terkait ungkapan tidak menyenangkan dari perwakilan anggota komisi I DPRD Pacitan ini, sejumlah massa demo meminta saat itu juga ada klarifikasi dan permintaan maaf kepada mahasiswa.
Langsung kami meminta saudara Bambang mengklarifikasi perkataannya dan meminta maaf atas ungkapan tersebut. Dan alhamdulillah beliau menyadarinya dan langsung mengadakan pertemuan dengan kami sekaligus meminta maaf,”jelas Imam Rifai, Ketua HMI cabang Pacitan.
Pernyataan sikap penolakan kenaikan harga BBM, yang dilakukan sejumlah mahasiswa ini kabarnya tidak akan berhenti hanya saat ini saja. Mereka akan melakukan aksi yang sama jika tidak ada tindak lanjut yang jelas dari DPRD Pacitan.
[Admin/pctbin]