Beritainternusa.com,Jakarta – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan harga mie instan bakal naik akibat dari perang Rusia-Ukraina. Perang itu berdampak pada kenaikan harga gandum yang merupakan bahan baku mie instan.
Menurut Moeldoko, perang kedua negara itu memang memicu krisis pangan di sejumlah negara. Maklum, Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil gandum terbesar. Kedua negara itu menyumbang sekitar 30-40 persen dari kebutuhan gandum dunia.
Gangguan sekecil apapun atas distribusi gandum dari dua negara tersebut pasti akan berdampak pada kelangkaan dan lonjakan harga.
Harga Super Mie, Indomie, tetek bengek mie-mie itu akan naik, nggak bisa dihindari,” kata Moeldoko dalam ‘Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keseimbangan Stabilitas & Keterbukaan di Era Disrupsi Informasi’, seperti dikutip Rabu (20/7/2022).
Ia juga mengatakan perang Rusia-Ukraina menyebabkan beberapa komoditas lain seperti minyak dan pupuk naik. Indonesia pun terkena dampaknya.
Harga pupuk dunia dulu Ukraina, Belarusia 400 dolar AS per ton. Sekarang kita harus impor dari Kanada harganya 900 dolar AS per ton. Dampaknya petani kita teriak karena harga pupuk mahal,” ucapnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan pemerintah sebenarnya telah berupaya meredam dampak itu. Tapi, katanya, mengelola negara di tengah lingkungan global yang penuh tantangan seperti saat ini bukanlah hal mudah.
Pak Jokowi betul-betul menjaga stabilitas, ini luar biasa nggak gampang, tapi effort yang luar biasa akhirnya kita semua bisa menikmati suasana yang stabil ini, kehidupan kita damai,” kata Moeldoko.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina sangat mempengaruhi komoditas pangan dunia, misalnya saja gandum. Apalagi Indonesia mengimpor gandum dari negara-negara tersebut sebesar 11 juta ton.
Hati-hati yang komoditas pangan dunia naik semua, umpamanya gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum kita,” ujar Jokowi.
Kenaikan harga gandum, tambahnya, sudah pasti akan berdampak pada harga pangan seperti roti dan mie di Indonesia. Sebab Indonesia masih bergantung pada gandum dari dua negara tersebut.
Ini hati-hati yang suka makan roti, yang suka makan mie, harganya bisa naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum 34 persen berada di negara itu. Rusia, Ukraina, Belarusia, semua ada di situ. Di Ukraina saja ada stok gandum,” ujarnya.
[Admin/itbin]