Beritainternusa.com,Jakarta – Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, sepanjang 2016-2020, telah terjadi 17.032 kali bencana alam di Indonesia. Kejadian bencana alam didominasi oleh cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.

Artinya setiap hari kita mengalami kejadian bencana sebanyak 10 kali. Ini bukan hal kecil. Karena setiap bencana selalu membawa kerugian harta dan jiwa,” kata Suharyanto, dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (13/12/2021).

Khusus periode 2021, setidaknya 2.841 kejadian bencana alam terjadi. Rata-rata bencana alam yang terjadi berupa banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan kebakaran hutan.

Di bulan November 2021 sendiri, telah terjadi 424 kali bencana. Tercatat bencana-bencana alam tersebut menyebabkan 30 orang meninggal dan hilang serta 62 orang lain luka-luka. Secara kumulatif lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi serta mengakibatkan 1.124 unit rumah rusak.

Bencana hidrometereologi, cuaca ekstrem atau angin kencang merupakan bencana yang dominan terjadi di November 2021. Korban meninggal paling banyak disebabkan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Sedangkan kerusakan rumah paling banyak disebabkan karena banjir.

Jika dibandingkan dengan bulan November 2020 terjadi kenaikan kejadian bencana sebesar 19,4 persen. Dari 355 kejadian bencana pada 2020 menjadi 424 kejadian bencana pada 2021.

Kenaikan juga korban meninggal sebesar 73,7 persen, luka-luka naik,59 persen, mengungsi dan terdampak naik 153 persen. Terdapat penurunan sebesar 80,8 persen pada jumlah yang rusak,” jelas dia.

Berdasarkan data kejadian bencana bulan November 2021, dapat dilihat bahwa mayoritas bencana banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor terjadi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat. Sementara kebakaran hutan dan lahan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Berdasarkan kabupaten kota, bencana banjir paling banyak terjadi pada Kabupaten Bandung, Karawang, dan Luwu Utara. Cuaca ekstrem sering terjadi pada Kabupaten Bogor, Sidoarjo, dan Serang.

Kejadian Tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Kuningan. Karhutla terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kota Waringin Barat, Hulu Sungai, dan Banjar,” tandas dia.

[Admin/md]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here