Beritainternusa.com,Jabar – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut mengungkapkan data terbaru mengenai jumlah korban guru pesantren Herry Wirawan. Berdasarkan data P2TP2A, jumlah terbaru korban asusila Herry Wirawan berjumlah 21 santri.
Para korban tersebut bukan hanya warga Garut. Korban ada juga yang berasal dari daerah lain. Saat ini korban ada yang sedang hamil maupun sudah melahirkan. Khusus korban asal Garut, yang sudah melahirkan sebanyak delapan orang. Semuanya tinggal dengan orang tuanya dan mendapatkan pendampingan dari tim P2TP2A Garut.
Ketua P2TP2A Kabupaten Garut Diah Kurniasari mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendampingan terhadap 11 santriwati warga Garut, korban tindak asusila seorang guru pesantren di Kota Bandung, Jawa Barat, agar tidak mengalami trauma berkepanjangan sehingga tetap memiliki semangat hidup.
Mereka sudah dalam pendampingan kami, sekarang mereka sudah dengan orang tuanya,” kata Diah pada awak media. Diah mengaku sudah beberapa kali datang melakukan pendampingan. Apabila ada yang tidak sanggup mengurusnya, kami coba menawarkan untuk dirawat oleh kami,” katanya.
Ia mengungkapkan, kasus tersebut berhasil terungkap setelah ada orang tua korban yang melaporkannya ke polisi, kemudian diproses hingga pelakunya diadili. Hingga saat ini, upaya pendampingan masih terus berjalan berupa pendampingan korban dalam menghadapi persidangan,” katanya.
Dia menyampaikan selain melakukan pendampingan kesehatan dan hukum, pihaknya berusaha membantu korban yang masih usia sekolah untuk bisa kembali sekolah maupun melanjutkan kuliah.
Tim dari P2TP2A Garut akan terus menjalin komunikasi dengan orang tua korban dan memantau langsung setiap perkembangan korban.
Meski para korban telah kembali ke rumahnya masing-masing dan tinggal bersama orang tuanya, pemantauan para korban terus dilakukan lewat komunikasi dengan orang tua korban dan korban,” kata Diah.
[Admin/tb]