Beritainternusa.com,Jateng – Seorang pegawai tempat karaoke di Semarang, Jawa Tengah hilang.
Pria yang bekerja sebagai cleaning service tersebut diduga menjadi korban penculikan.
Sebab, pelaku sempat menghubungi keluarga korban dan meminta tebusan.
Setelah uang tebusan ditransfer, pelaku tak kunjung memulangkan korban.
Atas kejadian itu, pihak keluarga sudah melapor ke polisi.
Pegawai tersebut bernama Bagus Pujianto (20).
Ia tak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi sejak 17 November 2021 lalu.
Ia diduga jadi korban penculikan lantaran keluarganya mendapat panggilan dari seorang pria yang mengaku sebagai penculik dan meminta tebusan.
Kakak kandung Bagus, Pipin Puji Astuti (32), menceritakan kronologis kejadiannya.
Saat itu, ia mengantarkan Bagus bekerja dan berangkat dari rumahnya di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada 17 November.
Seperti biasa saya antar dia ke halte di Penggaron untuk berangkat kerja naik Bus Trans Semarang ke daerah Gajahmada Semarang, hingga saat malam hari saya juga menjemputnya.”
Malam hari saya menunggu Bagus di halte, namun tak kunjung terlihat dan tidak bisa dihubungi. Teman-teman kerjanya juga mengatakan Bagus tidak berangkat pada hari itu,” ujarnya kepada awak media.
Sejak saat itu, Pipin selalu mengontak ponsel Bagus namun tak ada respons.
Hingga akhirnya pada 26 November 2021, keluarga Bagus mendapat panggilan dari seorang pria tak dikenal yang sedang bersama Bagus.
Malam itu juga penelepon meminta uang sebesar Rp 2,6 juta. Saya yang saat itu panik langsung terus-terusan menelepon nomor itu tapi tidak pernah diangkat.”
Setelah itu, orang tak dikenal itu terus mengirimkan voice note (pesan suara) melalui WhatsApp, bilang kalau Bagus akan baik-baik saja asal pihak keluarga mentransfer uangnya.”
Orang itu kemudian menurunkan jumlah uang yang diminta, sempat sebesar Rp 2 juta dan turun hingga Rp 1,5 juta.”
Saya saat itu panik sekali, berhubung saya tidak punya uang, saya meminta kakak saya dan malam itu juga kami langsung transfer ke rekening BCA penelepon,” imbuhnya.
Setelah pihak keluarga mentransfer sebanyak yang diminta, Pipin mengatakan bahwa nomor itu tak dapat dihubungi lagi.
Padahal, dalam voice note tersebut, penelepon berjanji akan melepaskan Bagus dan mengantarkannya untuk naik bus dan pulang.
Penelepon mengaku ia bersama Bagus sudah berada di Jakarta.
Saya juga sempat divideo call dan terlihat Bagus di suatu tempat, tapi Bagus tak berbicara sepatah kata pun hanya mengangguk dan menggeleng.”
Saya minta Bagus untuk gerakan kameranya ke arah sekitarnya, namun Bagus tidak mau karena di sebelahnya bersama pria tak dikenal itu,” lanjut Pipin.
Pihak keluarga pun telah melapor hal itu ke Polsek Mranggen Demak.
Kapolsek Mranggen, AKP A M Tohari, ketika dihubungi awak media, membenarkan laporan tersebut.
Polisi saat ini tengah menindaklanjuti laporan tersebut.
Sambil menangis, Pipin mengatakan berharap Bagus bisa segera pulang dan selamat sampai di rumah.
Bagus sendiri dikenal sebagai sosok yang pendiam tak penurut.
Bahkan, Pipin mengatakan sering mengantarkan dan menemani Bagus ketika beraktivitas di luar rumah.
[Admin/tb]