Beritainternusa.com,Jateng – Nasib masyarakat di Desa Kedungwringin Kecamatan Sempor, Kebumen sungguh memprihatinkan.
Pasalnya mereka tak punya akses jembatan untuk lalu lintas kendaraan roda empat.
Sebuah video yang memperlihatkan mobil pengangkut siswa melintas sungai sempat viral di media sosial.
Pengendara yang mengangkut siswa terlihat sangat hati-hati karena harus melawan arus untuk sampai ke tepi.
Saat berjalan, bodi mobil itu tampak bergoyang karena permukaan dasar sungai yang tidak rata dan berbatu.
Tak hanya mobil angkutan, bahkan mobil ambulans yang biasa mengangkut orang sakit pun juga harus berjibaku dengan arus sungai untuk menyeberang.
Rupanya, para pengendara roda empat hanya berani menyeberang saat air sungai surut, serta arus tak begitu deras.
Berani menyeberang pas air surut. Kalau air tinggi gak berani, ” kata Bambang Pujiyanto, Ketua Relawan Gertak’s Kebumen, Kamis (25/11/2021)
Saat debit air tinggi, pengendara tak berani menyeberang karena terlalu berisiko.
Arus yang deras bisa menyeret kendaraan hingga membahayakan nyawa mereka.
Meskipun arus sungai susah ditebak. Sungai yang surut bisa tiba-tiba meluap jika di hulu hujan berintensitas tinggi.
Sungai yang meluap bisa meluluhlantahkan apapun di hadapannya.
Meski begitu, Bambang mengaku belum pernah mendengar ada kejadian kendaraan terjebak banjir atau terseret arus saat hendak menyeberang sungai itu.
Kemarin tinggi air sampai setengah meter, ” katanya
Saat debit air sungai tinggi, pengendara roda empat terpaksa harus mencari jalan alternatif lain, atau memutar dengan jarak tempuh lebih jauh.
Bambang pun sempat hendak menjajal melintasi sungai itu menggunakan mobil, kemarin. Hanya saat itu arus sungai cukup deras sehingga nyalinya ciut.
Ia berharap, kesulitan warga mengakses penyeberangan hingga harus bertaruh nyawa melintasi sungai didengar pemerintah.
Sehingga ada perhatian dari pihak berwewenang untuk memenuhi hak keselamatan warga di desa tersebut.
[Admin/tb]
