Beritainternusa.com,Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI. Terdapat delapan misi yang dia beberkan dihadapan anggota Komisi I di ruang rapat komisi I, DPR, Jakarta.
Pertama dan terpenting bagi saya adalah kita melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada. Tugas-tugas yang kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam UU, tapi implementasinya saya lihat masih banyak kelemahan,” kata Andika.
Dia menjelaskan hal tersebut menjadi prioritasnya yaitu bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang dilakukan TNI berpegang kepada peraturan perundang-undangan. Sehingga tidak mengambil sektor kementerian dan lembaga lain.
Kedua, ini sudah diatur dan sudah keluar peraturan Kemenhannya pun bahwa memang operasi pengamanan perbatasan merupakan sesuatu yang menjadi fokus dalam hal peningkatan. Peningkatannya gimana nanti detailnya saat sesi tertutup,” bebernya.
Ketiga Andika membeberkan peningkatan kesiapsiagakan kesatuan TNI juga menjadi fokus. Sebab itu kata Andika TNI bisa melakukan hal yang lebih baik untuk menghadapi tugas-tugas operasi militer.
Keempat cyber fokus kami berikutnya karena sudah hadir di mana-mana. Menurut saya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting,” bebernya.
Kelima yaitu peningkatan sinergitas intelijen wilayah konflik. Khususnya di daerah yang mengalami gangguan. Andika pun ingin meningkatkan kapabilitas satuan intelijen dan penguatan tata kelola dan koordinasi intelijen.
Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan,” bebernya.
Keenam yaitu pemantapan interoperabilitas di angkatan darat, laut, udara. Hal tersebut kata Andika harus terus menerus dan semakin sering disatukan.
Kita lakukan sehingga semakin tahu kelemahan dan kekurangan kita dan bagaimana di dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini bisa melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan karena itu kebutuhan yang enggak bisa dihindari saat ini,” ungkapnya.
Ketujuh yaitu penguatan integrasi. Dia menjelaskan penataan organisasi saat ini perlu ruang perbaikan di sana-sini.
Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus
Kedelapan yaitu diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri. Hal tersebut kata Andika dianggap penting.
Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercaya jadi panglima TNI,” pungkasnya.
[Admin/md]