foto peresmian pompa air listrik untuk irigasi di Kapanewon Playen belum lama ini

Beritainternusa.com,Gunungkidul – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul belum lama ini meresmikan sumur irigasi di Pedukuhan Wonosobo, Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari Gunungkidul.

Sumur tersebut sebelumnya direvitalisasi agar bisa digunakan untuk pengairan lahan.

Sekretaris DPP Gunungkidul Raharjo Yuwono menyampaikan sumur tersebut sudah dibangun sejak tahun 1980-an.

Namun mangkrak selama bertahun-tahun.

Sejak dibangun belum dioperasionalkan, hingga akhirnya direvitalisasi,” jelas Raharjo memberikan keterangannya pada Senin (25/10/2021).

Ia mengatakan proyek revitalisasi tersebut diajukan ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY.

Pihaknya turut mengajukan agar ada pendampingan bagi kelompok tani setempat dalam pemanfaatan sumur bor tersebut.

Raharjo mengatakan BPTP DIY telah memberikan bantuan hibah untuk proyek revitalisasi. Antara lain berupa pompa submersible, penyambungan listrik, pemasangan panel listrik, perbaikan pipa hingga jaringannya.

Hasil dari revitalisasi, sumur bisa menghasilkan debit air 16 liter per detik,” ungkapnya.

Menurut Raharjo, kemampuan produksi air dari sumur tersebut mampu menjangkau lahan pertanian hingga seluas 16 hektare (ha).

Lahan ini tersebar di Kalurahan Ngestirejo, Banjarejo, dan Kemadang di Tanjungsari.

Ia mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan inovasi teknologi pengelolaan air, agar selalu mencukupi lahan pertanian.

Apalagi mengingat sebagian besar lahan pertanian di Gunungkidul berjenis lahan kering, yang sangat bergantung pada musim hujan.

Upaya yang kami lakukan berupa inovasi panen air hujan hingga pemanfaatan air tanah dalam,” kata Raharjo.

Ia berharap inovasi tersebut bisa meningkatkan Indeks Panen (IP) Gunungkidul yang masih rendah.

Terutama meningkatkan hasil panen komoditas sayuran saat musim kemarau.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta turut hadir dalam acara peresmian sumur tersebut beberapa waktu lalu.

Selain peresmian, ia turut ikut dalam panen bawang merah hasil pertanian setempat.

Menurutnya, pertanian adalah satu di antara sektor yang membuat kehidupan ekonomi masyarakat masih bertahan saat pandemi Covid-19.

Apalagi sebagian besar warga Gunungkidul merupakan petani.

Itu sebabnya kami akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi pangan, salah satunya dengan mengoptimalkan sumber air sungai bawah tanah,” kata Sunaryanta.

[Admin/tb]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here