Ilustrasi

Beritainternusa.com,Gunungkidul – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah menghentikan pelaksanaan penyaluran (dropping) air bersih ke masyarakat.

Alasannya, anggaran yang digunakan sudah habis untuk program tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengungkapkan dropping air bersih resmi dihentikan pekan ini.

Terakhir dilakukan pada Selasa (19/10/2021) lalu,” ungkap Edy pada wartawan, Rabu (20/10/2021).

Ia menyampaikan pihaknya sudah menyalurkan sebanyak 2.313 tangki air bersih secara keseluruhan.

Distribusi dilakukan ke 13 kapanewon yang sebelumnya sudah mengajukan permohonan.

Secara rinci, BPBD Gunungkidul menyalurkan sendiri 2.200 tangki air bersih.

Pelaksanaannya mengandalkan anggaran dari APBD yang dialokasikan sebesar Rp 700 juta untuk program tersebut.

Sisanya sebanyak 113 tangki merupakan bantuan dari pihak ketiga,” jelas Edy.

Meski saat ini dihentikan, pihaknya kini sedang menyiapkan skema baru untuk kelanjutan dropping air bersih.

Jika sesuai rencana, anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) akan diakses untuk dropping air.

Menurut Edy, jika nantinya BTT resmi digunakan, maka status kekeringan Gunungkidul akan naik satu tingkat.

Kenaikan status diperlukan agar dana BTT bisa dicairkan untuk pelaksanaan program.

Nanti statusnya naik dari yang sebelumnya Siaga Darurat jadi Tanggap Darurat,” ujarnya.

Selain menyiapkan skema baru, BPBD Gunungkidul juga terus berkoordinasi dengan BMKG.

Terutama memantau perkembangan cuaca beberapa hari ke depan, terkait kapan datangnya musim hujan.

Terpisah, Panewu Anom Girisubo Arif Yahya mengakui bahwa hujan mulai turun di wilayahnya.

Adapun Girisubo termasuk wilayah yang kerap mengalami krisis air bersih saat musim kemarau.

Memang sudah mulai hujan, tapi belum merata dan mencukupi untuk penampungan warga,” jelas Arif.

Ia juga menyebut program dropping air bersih yang dimiliki Girisubo juga akan habis anggarannya dalam pekan ini.

Pada musim kemarau ini, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 90 juta untuk dropping air.

Adapun dana tersebut digunakan untuk pengadaan sebanyak 400 tangki air bersih.

Namun karena sudah akan habis dan hujan belum merata, Arif mengatakan pihaknya akan mengajukan bantuan.

Kalau nanti sudah habis dan masih banyak yang membutuhkan, kami akan ajukan permohonan ke Pemkab untuk dropping air,” katanya.

[Admin/tb]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here