Ilustrasi

Beritainternusa.com,JatengJumat (13/8/2021), dua pria membobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di sebuah minimarket di Kabupaten Magelang.

Mereka berhasil menggondol uang tunai Rp 470 juta.

Keduanya akhirnya ditangkap polisi.

Aksi pembobolan ATM itu dilakukan oleh RA (35) warga Piyungan, Kabupaten Bantul; dan ARW (26) warga Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keduanya dibekuk oleh anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Magelang dan Jatanras Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah pada Sabtu (14/8/2021).

Kepala Satreskrim Polres Magelang AKP M Alfan mengatakan, saat penangkapan, polisi terpaksa melakukan tindakan tegas karena pelaku berupaya melawan.

Pelaku ditangkap di Sleman dan pada saat itu ada upaya-upaya melawan akhirnya diberikan tindakan tegas oleh penyidik yang saat itu melakukan penangkapan,” ucapnya, Minggu (15/8/2021).

Alfan menjelaskan, sebelum beraksi, RA dan ARW sempat mempelajari situasi minimarket tersebut.

Menjelang (tutup) jam 21.00 malam.

Jadi survei kelihatan dari CCTV, dia (pelaku) masuk lihat-lihat dulu kondisinya,” ujarnya saat gelar perkara di Markas Polres Magelang.

Identitas mereka terkuak dari hasil rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) di tempat kejadian perkara sebelumnya, yaitu di kawasan Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Mereka sempat beraksi juga di Kalinegoro tapi gagal, tapi mereka bukan residivis,” terang Alfan.

Kepala Polres Magelang AKBP Ronald A Purba menuturkan, RA dan ARW telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ronald menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka masuk minimarket dengan cara memanjat atap lewat samping, lalu menjebol plafon.

Mereka beraksi ketika minimarket tutup. Dalam melakoni aksinya, keduanya melakukan sejumlah cara agar identitas mereka tak terindentifikasi.

Sesudahnya, mereka mengelas mesin ATM yang berisi hampir setengah miliar Rupiah.

Dari tangan tersangka, polisi menyita satu unit mobil, beberapa pakaian baru, uang tunai Rp 114 juta, linggis, tabung elpiji, las, cat pilok, mobil yang dipakai mencuri, dan lainnya.

Masih dikejar kembali ke mana sebagian uang itu. Sebelumnya kedua pelaku ini pernah melakukan upaya demikian, tapi gagal di Kebumen, Sukoharjo, Temanggung dan pernah sekali di Magelang,” ungkap Ronald.

Kedua tersangka mengakui telah melakukan pembobolan ATM di minimarket Jalan Sarwo Edhie Wibowo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Salah satu tersangka, ARW, membeberkan, uang pencurian dibagi dengan kawannya, RA, yang membantu membobol ATM.

Kata ARW, dirinya telah memakai uang pencurian untuk membeli mobil dan belanja pakaian.

Uangnya sudah saya pakai beli mobil, harga Rp 90 juta,” sebutnya.

Sedangkan RA mengaku memakai uang pencurian untuk membayar utang.

Membobol ATM karena kepepet.

Karena (ATM) mungkin uangnya banyak.

Kami belajar dari YouTube sekitar sebulanan ini.

Uangnya sudah buat bayar utang hampir Rp 180 juta,” paparnya.

Kapolres Magelang menyatakan, kedua tersangka diancam pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu pencurian dengan pemberatan.

Mereka terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.

[Admin/tb]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here