Beritainternusa.com,Gunungkidul – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengusulkan Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul sebagai Desa Tangguh Tsunami Internasional. Proses verifikasi pun tengah dilakukan.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya, BMKG Stasiun Geofisika Sleman, Nugroho Rudi Wibowo mengatakan usulan akan diajukan ke UNESCO.
Status ini nantinya bermanfaat dalam upaya mitigasi bencana, khususnya pengurangan resiko dampak tsunami,” jelas Nugroho pada wartawan, Jumat (13/08/2021).
Proses verifikasi berupa penyusunan dokumen dilakukan selama dua hari, yaitu Rabu (11/08/2021) dan Kamis (12/08/2021) lalu. Setidaknya ada 12 indikator yang harus dipenuhi agar status tersebut bisa diperoleh.
Salah satunya verifikasi terhadap peta bahaya tsunami yang dibuat BMKG serta peta jalur tsunami. Proses ini dilakukan bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul.
Dokumen lain yang harus terpenuhi adalah terkait Tsunami Ready (Siaga Tsunami) di Kalurahan Kemadang,” kata Nugroho.
Nantinya, hasil verifikasi inilah yang menentukan layak atau tidaknya Kalurahan Kemadang sebagai Desa Tangguh Tsunami Internasional. Dokumen akan langsung dikirimkan ke UNESCO.
Nugroho mengatakan verifikasi ini juga menjadi upaya menyempurnakan peta bahaya tsunami dan peta evakuasi tsunami yang sudah ada. Antara lain dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk yang bisa saja terjadi.
Skenario terburuk ini adalah jika terjadi tsunami dari gempa berkekuatan magnitudo 8,8 di selatan Jawa,” ujarnya.
Hasil verifikasi ini pun akan menjadi bahan masukan bagi FPRB Kalurahan Kemadang dan BPBD Gunungkidul. Khususnya dalam mitigasi bencana tsunami.
Anggota FPRB Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto berharap usulan ini nantinya diterima Unesco. Sebab ia menilai Kemadang layak mendapatkan status tersebut.
Status ini nantinya juga bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang fenomena tsunami,” kata Suris.
Menurutnya, Kemadang memiliki beberapa pantai yang dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan sosial dan ekonomi. Jika status terwujud, maka masyarakat akan dipersiapkan sebagai Komunitas Siaga Tsunami yang bisa diakui secara internasional.
[Admin/tb]