Beritainternusa.com,Gunungkidul – Upaya pengembangan kawasan Geopark Gunung Sewu hingga kini terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul. Pengembangan khususnya dilakukan pada poros Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, dan Wonosari/Gunungkidul).
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Gunungkidul, Winaryo mengatakan upaya itu salah satunya dilakukan lewat kajian Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Saat ini prosesnya mau masuk pembahasan dengan DPRD, itu yang kami lakukan sekarang,” katanya dihubungi pada Senin (2/8/2021).
Koordinasi antarwilayah yang menaungi Pawonsari menurutnya jadi kewenangan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah (Sekda) Gunungkidul. Adpaun salah satu bagian yang dikaji dalam Perda Nomor 6/2011 tersebut adalah berkaitan dengan keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), termasuk status Gunung Sewu sebagai Geopark.
Kami pastikan kajian RTRW ini tidak akan menyinggung wilayah Geosite Gunung Sewu,” ujar Winaryo.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan, upaya mengaktifkan kembali poros Pawonsari sedang gencar dilakukan tiga kabupaten. Ia juga membenarkan saat ini kajian RTRW tengah dilakukan.
Prosesnya mengandalkan alokasi APBD. “APBD juga kami alokasikan untuk pembinaan, pembiayaan, pemberdayaan, hingga pengelolaan desa wisata di wilayah Gunung Sewu,” jelas Sri.
Megaproyek di Pawonsari berupaya mengembangkan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, sumber daya, hingga kualitas pelayanan publik di kawasan tersebut. Lantaran bukan proyek kecil,butuh biaya yang tak sedikit dalam pengembangannya. Sri menilai tidak akan cukup jika pembiayaan hanya mengandalkan 3 kabupaten tersebut.
Butuh dukungan secara lintas sektor, termasuk dari pemerintah pusat. Tiap wilayah kan kebijakannya berbeda-beda, jadi perlu dukungan pusat untuk sinkronisasi,” jelasnya.
Sri mengatakan pihak swasta, perguruan tinggi, hingga elemen masyarakat perlu dilibatkan jika ingin visi Pawonsari terwujud, khususnya untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Ia mengatakan Gunungkidul sudah memiliki 13 titik destinasi wisata di Geosite Gunung Sewu.
Belasan destinasi inilah yang nantinya akan dioptimalkan lagi pengembangannya, sekaligus menambah destinasi baru. “Kami inginnya kawasan ini hidup seperti Nglanggeran atau Bleberan yang sudah berkembang,” kata Sri.
[Admin/tb]