Beritainternusa.com,Gunungkidul – Gelombang laut tinggi menghantam pesisir selatan Gunungkidul dan Kulon Progo, Jumat (30/7/2021) pagi. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, terjangan ombak itu membuat sedikitnya enam bangunan dan warung di sejumlah pantai di Gunungkidul rusak.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko menyampaikan kerusakan terjadi di Pantai Jungwok, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo. “Sejauh ini dilaporkan ada 3 bangunan warung yang rusak di Pantai Jungwok,” kata Sunu lewat pesan singkat.
Menurutnya gelombang laut setinggi sekitar 4-6 meter menerjang pantai saat subuh. Sunu memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Selain karena akses wisata sedang ditutup, warga juga sudah mengurangi aktivitas melaut. “Sejak kemarin nelayan sudah tidak ada yang berangkat melaut,” ungkapnya.
Laporan kerusakan juga dilaporkan terjadi di Wilayah II Gunungkidul. Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan gelombang laut menghantam Pantai Drini sekitar pukul 01.30 WIB. “Tiga bangunan warung warga mengalami kerusakan, khususnya pada lantai gazebo,” kata Suris.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono menyampaikan ketinggian gelombang laut sempat surut pada Rabu (28/7/2021) lalu. Meski demikian, antisipasi tetap dilakukan.
Nelayan juga memilih libur untuk tidak melaut sejak Selasa (27/7/2021) kemarin,” ungkap Marjono.
Menurutnya, peningkatan ketinggian gelombang laut selatan akan terjadi selama sepekan, Hal ini mengacu pada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Puncak ketinggian diperkirakan akan terjadi pada Minggu (1/8/2021) mendatang.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Glagah, Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan, sesuai informasi yang didapatkan dari BMKG, gelombang setinggi4-6 meter akan menerjang perairan Yogyakarta hingga 1 Agustus 2021 mendatang. Ia pun menyebut peningkatan gelombang air laut di pesisir pantai selatan Kulon Progo sudah terjadi sejak Rabu (28/7/2021).
Para nelayan disebutnya tidak melaut dan warung-warung tutup sejak 3 Juli lalu karena ada PPKM. “Secara umum ketinggian gelombang saat ini masih wajar dan aman. Gelombang tidak sampai ke warung-warung yang biasa digunakan untuk berjualan,” ucapnya.
[Admin/tb]