Seniman Nusantara adukan kades di Trenggalek

Beritainternusa.com,Jatim – Sejumlah perwakilan pekerja seni dari berbagai daerah di Jawa Timur resmi mengadukan seorang kades di Trenggalek terkait dugaan penghinaan. Mereka terdiri pekerja seni dari wilayah Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan sekitarnya. Mereka mendatangi Polres Trenggalek, Kamis (29/7/2021) malam.

Kami mengadukan terkait dugaan hate speech yang dilakukan Kades Depok atas nama Pak Bayu (Bayu Indra Nurdiansyah). Kami akan mengawal terus kasus ini,” kata salah seorang pendamping seniman Harbaktian, Jumat (30/7/2021).

Menurutnya pelaporan ke Polres Trenggalek tersebut masih sebatas aduan, sehingga belum terbit laporan polisi (LP). Sebab masih menunggu telaah dan disposisi dari Kapolres Trenggalek.

Harbaktian menambahkan, dalam aduan itu pihaknya mempersoalkan tulisan Kades Bayu di akun facebook pribadinya yang dinilai menghina para pekerja seni. Terlebih dalam tulisan itu kades menggunakan kata-kata kasar dan jorok.

Jadi aduan kami terkait perkataan (tulisan) yang kurang pantas, yang menyebut alat kelamin. Teman-teman dari Seniman Nusantara merasa dirugikan atas cuitan yang ada di facebook akun dari Bapak Bayu,” jelasnya.

Untuk memperkuat pengaduan kades di Trenggalek itu, para perwakilan pekerja seni ini juga melampirkan sejumlah dokumen pendukung, termasuk nomor induk organisasi Seniman Nusantara selaku wadah para pekerja seni.

Ini sempat diperiksa sementara,” Imbuhnya.

Sebelumnya Kades Depok, Kecamatan Panggul, Trenggalek membuat panas para pekerja seni di Indonesia lantaran menuliskan pernyataan kontroversial di akun facebook pribadinya. Dalam tulisannya Bayu mengkritik para seniman yang dinilai banyak mengeluh akibat penerapan PPKM darurat.

Namun tulisan Kades Bayu dinilai kasar dan menghina para pekerja seni. Kasus ini sempat dimediasi Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dan berujung permintaan maaf. Namun pekerja seni tetap membawa kasus ini ke ranah hukum.

Ini tulisan Kades Bayu yang diunggah di medsos dan viral di kalangan seniman.

Cel*h opo tukang tanggapan karo poro artis kui, lagi di ppkm sak wuku ae sambate ngaru oro (mengumpat, ah apa itu pekerja tanggapan sama artis, baru PPKM sepekan PPKM saja, keluhannya nggak karuan). Koyo lek ra iso tanggapan wes podo modar ra iso madang ae (Seperti kalau tidak tampil mati saja, enggak bisa makan saja) utek e di gawe mikir to podonan lek wes ra duwe duit ki, !! ubet liane (Otaknya dipakai, mikir kalau enggak punya uang, usaha lainnya). Ojo amik nyalahne pemerintah ae podonan,di ppkm 2 tahun engkas kadoll sak tur*k – tur*k mu gek kapok !!!! (Jangan hanya menyalahkan pemerintah, saja, di-PPKM dua tahun, terjual kehormatanmu, biar kapok). Kabeh o yo terdampak c*k as* !! ora dapuranmu dewe!! seniman cap it*l opo (Semua ya terdampak, anj*ng, bukan cuma kamu sendiri. Seniman cap it*l apa),” tulis Bayu dalam akun Facebook-nya.

Tak hanya sekali, Bayu juga menulis di facebook pada unggahan yang lain.

“Nyalimu sik di kalahne bakull lonthong ning SD karo PAUD sing tunggal ra iso dodol mergo sekolahane libur kang seniman ..!! (Nyalimu masih kalah dengan pedagang lontong di SD sama PAUD yang juga enggak bisa jualan karena sekolahannya libur Kang Seniman). Mereka masio duwe android yo tak pernah koar koar nyalahne aturan, nyalahne pemerintah, (Mereka meskipun punya Android tidak pernah koar-koar menyalahkan aturan, menyalahkan pemerintah). Mereka sing cara mikire setandar justru memahami bahayanya itu kerumunan masa, dampak dari pada ini musibah firus (Mereka yang cara mikirnya standar justru bisa memahami bahayanya kerumunan massa, dampak dari musibah virus). Mereka tenang dengan alternatip hidup seadanya sambill sabar menunggu pengumuman normal (Mereka tenang dengan alternatif hidup seadanya, sambil sabar menunggu pengumuman normal). Dan perlu di ingat mereka jualan normal poll hasil laba 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang 750 ribu (Dan perlu diingat mereka jualan normal sekali, hasil laba Rp 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang Rp 750 ribu). Kudune mikir atuh para seniman yang budiman, perbanyak sabar dan bersyukur ojo peh demen tampill trus kondisi lam sik koyo ngene nyalahne bature ae hawane (Seharusnya mikir para seniman yang budiman itu, perbanyak sabar dan bersyukur, jangan karena suka tampil, di saat seperti ini menyalahkan yang lain),” tulis Bayu lagi.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here