Beritainternusa.com,Gunungkidul – Aksi kriminalitas bermodus gendam alias hipnotis kini tengah marak terjadi di Kabupaten Gunungkidul.
Sejauh ini, aparat telah menerima laporan 4 kasus gendam terjadi di sejumlah wilayah.
Kapolres Gunungkidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah menyatakan akan mengungkap tuntas kasus tersebut. Apalagi kebanyakan korbannya adalah wanita lanjut usia (lansia).
Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus gendam ini,” kata Aditya lewat keterangannya pada Selasa (27/07/2021).
Menurut data Polres Gunungkidul, terdapat 4 kasus gendam terjadi sepanjang bulan Juli 2021 ini. Para korbannya masing-masing berasal dari Kapanewon Playen, Wonosari, Semin, dan Karangmojo.
Aditya pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal. Sebab orang-orang tersebut dinilai berpotensi melakukan aksi kejahatan yang bisa merugikan.
Jangan mudah percaya oleh iming-iming apa pun, kecuali resmi dari perangkat setempat,” ujarnya.
Aditya bersama jajarannya pun sempat mengunjungi para korban aksi gendam ini. Pihaknya turut memberikan bantuan berupa paket sembako bagi korban dan keluarganya.
Salah satu korban aksi gendam ini adalah Surani (70) wanita asal Kalurahan Ngawu, Playen. Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (25/07/2021) lalu.
Korban kehilangan sebuah gelang emas seberat 20 gram dengan nilai kerugian mencapai Rp 12 juta,” kata Hajar.
Menurut keterangan korban dan saksi, pelaku diduga berpura-pura menjadi petugas dari kapanewon. Modusnya adalah mendata warga lansia dengan alasan untuk program bantuan sosial (bansos).
Menyadari telah dihipnotis pelaku, Surani lantas melaporkan kejadian itu ke tetangganya. Mereka pun lantas membuat laporan ke Polsek Playen.
Hajar mengakui jika barang bukti pendukung kasus ini terbilang minim. Meski demikian, upaya pengungkapan pelaku yang sampai sekarang belum diketahui terus dilakukan.
Sampai saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan,” katanya.
[Admin/tb]