Beritainternusa.com,Jateng – Reuni kecil-kecilan lima orang teman lama di Boyolali ini justru berujung maut. Dua orang diantaranya terlibat cekcok hingga berkelahi dan berakhir dengan penusukan mengakibatkan satu orang tewas.
Pelaku yakni Patkur (53) warga Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga. Sedangkan korban yakni Parju (55) warga Mlilir, Gubug, Grobogan.
Pertemuan yang disertai minum-minuman keras tersebut membuat pelaku dan korban lepas kontrol. Pelaku menusuk korban menggunakan pisau mengenai perut sebelah kiri mengarah ke jantung.
Korban segera dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa korban tak tertolong. Pelaku telah ditahan di Mapolres Boyolali untuk proses hukum lebih lanjut.
Berikut fakta-fakta dalam peristiwa miris tersebut.
- Pelaku dan korban adalah teman lama
Pelaku penusukan, Patkur dan korban, Sarju merupakan teman lama. Pada Selasa (13/7/2021) malam mereka bertemu untuk reuni kecil-kecilan.
Mereka teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Kemudian bertemu, terjadi cekcok keduanya, entah apa yang diomongkan masih kami dalami. Lalu terjadi penusukan terhadap korban,” kata Wakapolres Boyolali, Kompol Kompol Afrian Satya Permadi, dalam keterangan pers di Sat Reskrim Polres Boyolali, Kamis (15/7/2021).
Selain pelaku dan korban, juga ada tiga teman lainnya yakni saksi Djali (56), Eko (54) dan Didik (43).
Mereka berlima, satu meninggal,” imbuhnya.
- Reuni disertai pesta minuman keras
Pelaku, korban dan tiga saksi merupakan teman lama. Mereka sudah lama tidak bertemu. Pada Selasa (13/7/2021) malam, mereka bertemu untuk reuni kecil-kecilan.
Dalam reuni itu, mereka melakukan pesta minuman keras.
Pelaku, Patkur mengakui, memang dalam pengaruh minuman keras. Dia dan korban merupakan teman lama. Selasa (13/7/2021) malam itu, mereka berdua bersama tiga teman lainnya melakukan reuni kecil-kecilan. Dalam pertemuan itu juga diwarnai minum-minuman keras (miras).
Kita ketemu saja kemudian ngajak minum-minum kita sudah lepas kontrol, sehingga terjadi perselisihan. Iya, kita berkelahi dengan teman sendiri, lama nggak ketemu,” kata Patkur.
- Ditusuk di perut mengarah ke jantung
Dalam kondisi pengaruh Miras, mereka menaiki satu mobil dan mengarah ke Boyolali. Di daerah Desa Sumber Agung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, pelaku dan korban terlibat perselisihan.
Dalam kondisi mabuk, membuat pelaku dan korban lepas kontrol. Keduanya terlibat cekcok hingga berkelahi. Pelaku menusuk korban menggunakan pisau.
Penusukan dilakukan satu kali. Korban mengalami luka di perut sebelah kiri mengarah ke jantung,” jelas Kompol Afrian.
Peristiwa itu terjadi Rabu (14/7/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Korban kemudian dibawa ke RSUD Waras Wiris di Kecamatan Andong, Boyolali. Namun sayang, korban akhirnya meninggal dunia.
- Pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun
Setelah kejadian itu, Polsek Klego yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi kejadian. Petugas melakukan olah TKP dan dari keterangan saksi-saksi bahwa penusukan terhadap korban dilakukan oleh pelaku.
Patkur kemudian diamankan ke Mapolsek Klego kemudian dilimpahkan ke Polres Boyolali.
Wakapolres Boyolali, Kompol Afrian Satya Permadi, mengatakan pelaku langsung mengakui perbuatannya. P juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pasal yang disangkakan Pasal 338 KUHP jo 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” kejar Afrian.
- Pelaku menangis menyesali perbuatannya
Tersangka Patkur mengakui perbuatannya. Dia juga sangat menyesali perbuatan yang merenggut nyawa temannya tersebut.
Sangat, sangat menyesal,” kata Patkur kepada para wartawan diwawancarai saat pers rilis di Mapolres Boyolali, Kamis (15/7/2021).
Dia mengaku, saat itu dalam pengaruh minuman keras. Sehingga lepas kontrol. Kejadiannya disebutnya begitu cepat.
Waktunya cepat sekali, lepas kontrol, lepas kendali. Sangat cepat, tidak sadar,” jelas dia sembari terisak dan menitikkan air mata.
Ketika ditanya apa yang membuatnya cekcok dengan korban, tersangka mengaku tidak tahu dan tidak ingat. Karena saat itu dalam kondisi mabuk akibat minuman keras.
Kita sendiri nggak tahu sebenarnya ada masalah apa,” ucapnya.
Kemarin saya belum bisa apa-apa, sekarang saya harus berurusan dengan aparat atau petugas yang menangani. Saya pinginnya bersilaturahmi ke keluarga korban, sedikit banyak mungkin pingin membantu meringankan beban. Karena seperti saudara,” katanya lagi penuh sesal.
[Admin/dt]