Beritainternusa.com,Pacitan – Bagian atap plafon ruang Tata Usaha (TU) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tanjungsari, Kecamatan Pacitan yang ditempati belum genap berusia 4 tahun ambrol pada Kamis (24/6/2021) pagi.
Peristiwa itu terjadi sekitar jam 05.00 pagi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa karena enam karyawan yang bekerja di Gedung Puskesmas baru tersebut belum datang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ririn Subianti menyayangkan kejadian ambruknya plafon atap di Gedung Puskesmas yang relatif baru itu.
Plafonnya ambrol kemarin pagi, bersyukur karena kejadian diluar jam kerja, sehingga tidak ada korban, padahal gedung Puskesmas itu baru jadi pada akhir 2017, dan baru dipakai mulai bulan Maret 2018, jadi belum genap 4 tahun,”kata Ririn, Jumat (25/6/2021) di Pacitan.
Menurut Ririn, Ada satu ruangan lagi yang berpotensi ambrol seperti kejadian di ruang TU tersebut. Belum lagi, kata dia, di sepanjang tembok dinding-dindingnya itu ada retakan-retakan kecil seperti lukisan itu di semua permukaan dinding Puskesmas.
Peristiwa itu untungnya terjadi diluar jam kerja, padahal ruangan TU itu kan ada 6 karyawan,”tandas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Ririn sendiri menyayangkan terjadinya peristiwa ambrolnya atap plafon ruangan TU tersebut. Dia berharap para kontraktor sekaligus perencana itu jika mengerjakan gedung, utamanya layanan masyarakat mengedepankan aspek keamanan.
Saya berharap para kontraktor yang sekaligus perencana kalau mengerjakan Gedung-gedung terutama Gedung-gedung yang menjadi tempat layanan masyarakat, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Puskesmas atau Sekolah itu harus benar-benar safety,”jelasnya.
Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Salah satunya adalah dengan mengantisipasi dari proses perencanaan sampai dengan pembangunan harus sesuai dengan spek yang telah ditentukan.
Jangan sampai hal semacam ini terulang, apalagi sampai menelan korban jiwa. Maka harus diantisipasi dari proses perencanaan dan pembangunan ini harus sesuai dengan spek yang telah ditentukan,”ujarnya.
Apalagi sekarang ini kan sering gempa,hujan yang diiringi angin yang kencang, ini kan meningkatkan risiko bahya disaat kualitas sarana prasarana bangunan tidak berkualitas,”pungkasnya.
[Admin/pct]