Beritainternusa.com,Jakarta – Habib Rizieq Shihab akan menjalani sidang putusan vonis terkait kasus tes swab RS UMMI di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, besok (24/6/2021). Polda Metro Jaya bakal mengerahkan ribuan personel untuk mengantisipasi adanya kerumunan simpatisan Habib Rizieq Shihab.
Jumlah personelnya 2.801 personel gabungan TNI-Polri semuanya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/2021).
Yusri menyebut, pengamanan yang dilakukan tidak ada perbedaan dengan persidangan sebelumnya.
Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengaku tidak mengimbau massa simpatisan Habib Rizieq Shihab datang ke sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Namun, mereka juga tidak melarang apabila ada simpatisan HRS yang datang. Kenapa?
Jadi PA 212 tidak pernah mengimbau untuk datang, tapi juga tidak bisa melarang pencinta HRS, karena ini menyangkut cinta dan urusan hati yang tercabik kalimat JPU (jaksa penuntut umum),” kata Ketua PA 212 Slamet Maarif.
Slamet mengatakan, apabila ada massa yang datang ke PN Jaktim, itu salah jaksa. Slamet menduga, jika ada massa yang datang ke PN Jaktim itu, sakit hati pada ucapan jaksa yang menyebut gelar ‘imam besar Habib Rizieq hanya isapan jempol’.
Jadi kalau ada umat yang datang, maka JPU-lah yang harus bertanggung jawab. Kami hanya bisa mengimbau kepada pencinta HRS mari wujudkan cinta kita kepada Alhabib Muhammad Rizieq Syihab dengan tetap menjaga akhlakulkarimah serta zikir, selawat, dan doa sepanjang persidangan berlangsung. Protokol kesehatan kapan dan di mana pun tetap wajib kita jaga, Saudaraku,” ucap Slamet.
Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar, juga mengaku tak tahu soal ada-tidaknya massa simpatisan Habib Rizieq yang akan datang. Dia mengatakan, jika ada yang datang, itu dipicu ucapan jaksa.
Saya tidak tahu. Mungkin alasannya karena jaksa menantang kesannya pada replik lalu,” ucapnya.
Diketahui, dalam kasus ini Habib Rizieq Shihab dituntut 6 tahun penjara. Habib Rizieq diyakini jaksa menyebarkan berita bohong terkait hasil tes swab dalam kasus RS Ummi hingga menimbulkan keonaran.
Jaksa mengatakan Habib Rizieq terbukti menyiarkan berita bohong dengan cara menyebarkan video yang menyatakan bahwa keadaannya saat itu sehat. Padahal saat itu Habib Rizieq terpapar COVID-19.
Jaksa juga menilai pernyataan Habib Rizieq itu adalah bohong dan tidak sesuai fakta. Video itu, kata jaksa, juga sudah menjadi konsumsi publik karena disiarkan di beberapa media nasional di televisi dan online.
Menurut jaksa, perbuatan Habib Rizieq ini dilakukan bersama-sama dengan M Hanif Alatas dan Dirut RS Ummi dr Andi Tatat. Hanif dan Andi Tatat dalam kasus ini juga dituntut 2 tahun penjara dengan kasus yang sama tapi berkas terpisah.
Atas dasar itu, Habib Rizieq Shihab diyakini jaksa bersalah melanggar Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
[Admin/dt]