Beritainternusa.com,Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul masih terus berupaya mencari cara untuk menekan angka bunuh diri.
Pasalnya, hingga 2021 ini kasus bunuh diri terus terjadi, bahkan disebut meningkat.
Kasubbag Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sekretariat Daerah (Setda) Gunungkidul, Siti Badriyah mengatakan pihaknya banyak melakukan pendampingan.
Pendampingan kami lakukan terutama pada wilayah dengan angka bunuh diri yang tinggi,” kata Siti memberikan keterangannya pada Kamis (17/06/2021).
Tak hanya itu, pihaknya juga mengupayakan deteksi dini pada warga yang memiliki kecenderungan bunuh diri. Deteksi dini dilakukan dengan pelatihan teknik wawancara.
Menurut Siti, pelatihan itu ditujukan pada warga beresiko, penyintas, hingga keluarga korban bunuh diri. Adapun prosesnya turut melibatkan PKK tingkat kabupaten hingga pedukuhan.
Hasil pendampingan itu kami evaluasi dan dijadikan sebagai bahan untuk menekan angka bunuh diri tadi,” jelasnya.
Secara regulasi, Gunungkidul pun sudah memiliki sejumlah aturan pendukung. Antara lain Peraturan Bupati 56/2018 serta Surat Keputusan (SK) Bupati 121/2017 tentang Tim Penanggulangan dan Penanganan Bunuh Diri.
Siti mengatakan saat ini pihaknya sudah menerbitkan Buku Modul Penanganan Faktor Bunuh Diri. Lewat berbagai instrumen itu, ia optimis kasus bunuh diri tetap bisa ditekan.
Tentu kami juga akan bekerja lebih intens lagi untuk menekan angka bunuh diri tersebut,” katanya.
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengatakan pihaknya juga ikut terlibat dalam Satuan Tugas (Satgas) Berani Hidup. Adapun Satgas dibentuk sebagai upaya menangani kasus bunuh diri.
Menurutnya, upaya dilakukan sejak sebelum aksi dilakukan oleh warga yang beresiko. Jika didapati ada warga yang demikian, maka pencegahan langsung dilakukan.
Kami lakukan pendekatan sebelum aksi dilakukan, sudah beberapa kali seperti itu,” jelas Suryanto.
Meski begitu, ia mengakui upaya itu bukan perkara mudah. Pasalnya sebagian aksi bunuh diri dilakukan secara spontanitas atau diam-diam.
Suryanto mengatakan upaya pencegahan mengandalkan Bhabinkamtibmas di setiap kalurahan. Mereka akan datang langsung ke warga yang beresiko melakukan tindakan bunuh diri tersebut.
Mereka ini yang jadi ujung tombak kami di masyarakat, termasuk pencegahan bunuh diri,” katanya.
[Admin/tb]