Rencana pembangunan fisik pelabuhan perikanan pantai Gesing Gunungkidul

Beritainternusa.com,Gunungkidul –  Rencana Pembangunan fisik pelabuhan perikanan Pantai Gesing  Gunungkidul ditarget mulai dilaksanakan pada 2022 mendatang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bayu Mukti Sasongka menyebut pembangunan pelabuhan tidak akan mengganggu aktivitas wisata di kawasan Pantai Gesing .

Hal tersebut dikarenakan akses masuk pelabuhan berbeda dengan wisatawan.

Kita tidak ngutik-utik (menganggu-red) wisata yang sudah ada. Jalan masuk ke pelabuhan lewat belakang tidak lewat jalur wisata,” terang Bayu kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Selain itu, dalam kajian DED juga dirancang bahwa pelabuhan akan dibangun dengan konsep tourism visiting spot atau pelabuhan berbasis wisata.

Jadi mendukung munculnya objek wisata baru dengan memanfaatkan pelabuhan, tidak menggusur objek wisata,” paparnya.

Bayu mengungkapkan, masyarakat di sekitar pantai mendukung adanya proyek tersebut.

Karena diyakini dapat memberikan efek domino terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Wisata menjadi berkembang, masyarakat bisa berupaya berdagang ikan dan menyediakan bahan kebutuhan para nelayan untuk berlayar itu juga besar. Jadi sama-sama masyarakat diuntungkan,” tuturnya.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Gesing di Gunugkidul telah memasuki tahap pengadaan lahan. Proyek pembangunan tersebut rencananya membutuhkan lahan seluas 15 hektare dengan dana sebesar Rp120 miliar.

Dari total luas lahan tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DI Yogyakarta perlu mengadakan lahan seluas 4,6 hektar yang akan dimanfaatkan sebagai zona inti pelabuhan.

Adapun proses pengadaan lahan ditargetkan selesai pada Agustus 2021 mendatang.

Dari 4,6 hektare, 2 hektaran untuk kolam pelabuhan atau tempat berlabuh kapal, yang lain untuk fasilitas seperti tempat pelelangan ikan dan perkantoran. Jadi yang sifatnya pendukung operasional,” jelas Kepala Dislautkan DIY, Bayu Mukti Sasongka kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Selain pengadaan lahan, di tahun ini pihaknya juga harus menyelesaikan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan pelabuhan.

Sehingga pembangunan fisik bisa direalisasikan pada 2022 dan di awal tahun 2023, pelabuhan tersebut dapat segera beroperasi.

Bayu melanjutkan, proyek ini dibangun untuk mendukung visi Gubernur DIY tahun 2017-2022 yakni menjadikan laut selatan sebagai pintu muka DIY.

Tahun ini harus menyelesaikan DED dan Amdal. Sudah jalan semua proses ini,” jelasnya.

Menurutnya, secara geografis, lokasi pembangunan Pelabuhan Gesing jauh lebih strategis dibandingkan Pelabuhan Adikarto di Kulon Progo yang sempat mangkrak bertahun-tahun.

Di Pelabuhan Gesing, pihaknya tak perlu membangun pemecah ombak seperti halnya di Pelabuhan Adikarto.

Bridge water-nya sudah dari alam, sehingga nanti hanya kolam pelabuhan akan dikeruk jadi tidak perlu ada breakwater ,” paparnya.

Dengan adanya pelabuhan ini diharapkan dapat mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan di DIY.

Bayu menjelaskan, di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 573 yakni dari ujung barat Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), potensi sumber daya kelautan dan perikanannya hampir mencapai 1 juta ton per tahun.

Dari segala potensi yang tersedia, nelayan DIY baru bisa menangkap sekitar 6.500 ton sumber daya laut tiap tahunnya.

Hal tersebut lantaran kapal-kapal yang digunakan nelayan DIY mayoritas tergolong kecil atau di bawah 5 gross tonage (GT).

Bayu berharap dengan adanya pelabuhan Gesing dapat memfasilitasi kapal-kapal nelayan berkapasitas besar hingga mencapai 50 GT sehingga tangkapan nelayan otomatis dapat meningkat.

Yang kapal 10 GT sampai 30 GT hanya ada di Sadeng dan itu juga terlalu crowded. Sehingga kita harus punya pelabuhan baru untuk memfasilitasi nelayan agar lebih besar, melaut lebih jauh, dan hasil tangkapan lebih banyak,” papar Bayu.

Terkait rencana hibah kapal dengan kapasitas di atas 5 GT, Bayu belum bisa memberi kepastian. Pasalnya, Diskelautkan DIY masih berfokus pada upaya pembebasan lahan.

Namun, pihaknya telah menyiapkan kelompok sumber daya manusia yang telah diberi pelatihan untuk menangkap ikan.

Nanti kalau sudah beres semua di 2022-2023 nanti kita usulkan (hibah kapal), nanti kita melihat dulu selesainya kapan,” tuturnya.

[Admin/tb]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here