Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Rahman Dontili

Beritainternusa.com,Jakarta – Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, Rahman Dontili mengungkap Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara dihadiri oleh bukan pemilik suara yang sah. Dirinya yang saat itu turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan, kongres itu dihadiri oleh sembarang orang yang diberikan jaket Partai Demokrat.

Saya melihat yang hadir pada saat itu memang bukan pemilik suara yang sah, yang saya kenal itu cuman ada beberapa orang yang memang ketua DPC karena saya ini adalah kader juga yang sudah hampir 11 tahun,” jelas Rahman dalam sebuah video yang ditampilkan saat konferensi pers Partai Demokrat di Jakarta, Jumat (12/3).

Sebagai kader yang sudah cukup lama malang melintang di acara-acara Partai Demokrat, Rahman menjelaskan dirinya cukup familier dengan para ketua DPC dari daerah lain. Namun, dalam KLB itu, jarang ada muka yang dikenalnya.

Tapi pada saat acara itu, saya dalam hati bertanya ini bukan pemilik sah ini. Tapi memang ruangan full karena kami itu disiapkan jaket, tas, semua disiapkan panitia. Siapa yang masuk ke dalam dapat,” katanya.

Oleh karena itu, Rahman melihat bahwa KLB itu tidak sah. Dan dia menyebut KLB itu sebagai KLB yang ilegal.

Karena Pasal 81 (AD/ART Demokrat) tidak terpenuhi. Ya seperti sudah beredar, yaitu 2/3 pemilik suara sahnya PD, 1/2 DPC dan juga mendapat persetujuan Ketua Majelis Tinggi. Sehingga saya melihat KLB di Deli Serdang itu ilegal,” ucap Rahman.

Rahman mengaku dirinya mengikuti KLB yang dihelat pada 5 Maret 2021 itu. Menurutnya ia telah menerima uang Rp100 juta lantaran menghadiri acara tersebut.

Saya memang menerima uang Rp100 juta, tapi bukan berarti saya harus diam ketika melihat ketidakbenaran ini. Saya menerima Rp100 juta tapi tidak bisa diam, sehingga segara balik dari sana saya coba menghubung DPP dan melaporkan karena masih mencintai Partai Demokrat ini,” jelasnya.

Sebelum tiba di Deli Serdang, Rahman mengaku sebelumnya menginap di Jakarta selama dua malam. Kemudian ia tiba di lokasi KLB pada tanggal 4 Maret, sehari sebelum acara.

[Admin/md]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here