Beritainternusa.com,Jakarta – Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sulawesi Selatan (Sulsel) Ni’matullah Erbe menilai acara yang diklaim kongres luar biasa Demokrat yang digelar di Sumut ilegal dan hanya lucu-lucuan. Terpilihnya Moeldoko dalam KLB itu menjadi contoh pejabat publik yang tidak taat etika dan aturan.
Kami tidak mengakui ada dualisme (karena KLB Demokrat). Kenapa? Karena bagi kami ini, itu (KLB Demokrat) lucu-lucuan. Bayangkan, selama ini kan Moeldoko membantah, Marzuki Alie membantah, nah kejadian (KLB Demokrat) itu membuktikan bahwa selama ini mereka bohong,” ujar Ni’matullah kepada awak media, Sabtu (6/3/2021).
Ulla, sapaan akrabnya, lalu menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah mengingatkan agar pengurus partai tidak menjabat sebagai menterinya atau jajaran di kabinetnya.
Ingat ya, Moeldoko itu masih KSP loh. Kemudian Pak Jokowi kan sudah berkali-kali, baik periode pertama maupun periode kedua mengingatkan, dia tidak mau pembantu-pembantunya setingkat menteri itu menjadi pengurus partai,” ujar Ulla.
Nah kalau dia (Presiden Jokowi) konsisten kan dia pasti (bilang); ‘eh kenapa kau (Moeldoko) pergi ambil partai, saya tidak mau’. Nah kan kita menguji semua itu,” lanjutnya.
Ulla menyebut KLB Demokrat yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum telah mempertontonkan citra pejabat publik yang tidak taat etika dan tidak taat aturan. Dia menyebut integritas pemerintahan Jokowi terhadap pejabat yang tak taat etika diuji.
Kita mau lihat tindak lanjutnya ini barang (KLB Demokrat), kita mau menguji integritas dan komitmen pemerintah terhadap aturan, etika, dan sebagainya,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.
Karena ini berbahaya, saya sebagai masyarakat terlepas saya pengurus partai, ya kan akan melihat bahwa pejabat publik saja dan pemerintah memportontonkan tidak taat etika dan tidak taat aturan, wah bisa chaos ini negara. Kalau begitu saya boleh juga dong bikin apa saja, masa hanya kau saja yang boleh,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Moeldoko ditetapkan sebagai ketum dalam waktu 51 menit setelah KLB Demokrat dibuka, tepatnya pukul 15.35 WIB. Penetapan Moeldoko sebagai ketum berdasarkan hasil voting secara berdiri yang dilakukan dalam KLB.
Selain Moeldoko, ada satu calon ketum lagi, yakni Marzuki Alie.
Tadi ada dua nama, tenang, ada dua nama, ada Pak Moeldoko, dan ada Pak Marzuki Alie, tepuk tangan untuk keduanya. Saya minta untuk (yang memilih) Pak Moeldoko berdiri,” kata Jhoni, saat proses voting.
Pak Marzuki Alie berapa orang? Oke kita bisa lihat, berarti lebih banyak Pak Moeldoko,” lanjut Jhoni.
Usai terpilih, Moeldoko memberi sambutan berapi-api di hadapan peserta. Moeldoko mengajak semua kader Demokrat bersatu padu.
Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!” kata Moeldoko di lokasi KLB, The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).
Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya. ini adalah rumah besar kita bersama,” imbuh Moeldoko.
[Admin/dt]