Beritainternusa.com,Jabar – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung meminta Pemkab Bandung Barat, Kota Bandung, dan Cimahi melakukan mitigasi kebencanaan menghadapi potensi kegempaan dari Sesar Lembang.
Belum bisa diprediksi kapan terjadinya dan berapa besar getaran yang akan ditimbulkan dari aktivitas Sesar Lembang. Namun ada potensi pelepasan energi Sesar Lembang pada periode 500 tahun sekali.
Berdasarkan kajian paleoseismologi (studi tentang kejadian gempa di masa lalu) Sesar Lembang pernah melepaskan energi besar pada tahun 1600-an. Lalu bagaimana dampak yang bakal ditimbulkan dari gempa akibat pergerakan Sesar Lembang?
Berikut beberapa dampak dari gempa Sesar Lembang:
- Menimbulkan Gempa Bermagnitudo 6,9
BMKG Bandung mewaspadai pergerakan bersamaan tiga segmen Sesar Lembang menimbulkan gempa bermagnitudo hingga 6,8. Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Bandung Rasmid mengatakan tiga daerah terutama Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Bandung Barat, bakal mengalami dampaknya.
Kita waspadai dampak apabila tiga segmen sesar ini bergerak bersamaan, otomatis di sekitar dan sepanjang garis sesar akan mengalami kerusakan apalagi ini kan gempa dangkal,” kata Rasmid.
- Memicu Aktivitas Vulkanis Gunung Tangkuban Perahu
BMKG Bandung menyebut pergerakan Sesar Lembang bisa memicu aktivitas vulkanis Gunung Tangkuban Perahu. Namun sebaliknya, aktivitas vulkanis dari Gunung Tangkuban Perahu tidak bisa mempengaruhi aktivitas kegempaan Sesar Lembang.
Aktivitas sesar bisa mempengaruhi Gunung Tangkuban Perahu. Tapi sebaliknya, aktivitas vulkanis tidak bisa mempengaruhi aktivitas tektonik,” ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Bandung Rasmid.
- Menimbulkan Efek Kerusakan Bangunan
Masyarakat di Bandung Raya terutama di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Bandung, dan Kota Cimahi mesti mewaspadai potensi kegempaan Sesar Lembang. BMKG Bandung menyebut Kota Bandung dan Cimahi menjadi daerah yang paling terdampak Sesar Lembang karena lokasinya berada di cekungan.
Menurut riset yang dilakukan oleh ITB dan Jepang, getaran gempa akibat pergerakan Sesar Lembang di cekungan Bandung bakal terasa sembilan kali lebih lama ketimbang di sumbernya. Aktivitas Sesar Lembang terakhir kali mengguncang Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, KBB pada 28 Agustus 2011.
Pada peristiwa itu, aktivitas Sesar Lembang bergerak dengan kekuatan 3,3 magnitudo. Namun, meski tidak terlalu besar sedikitnya ada 105 rumah warga di kawasan kampung tersebut mengalami kerusakan.
[Admin/dt]