Beritainternusa.com,Jabar – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti adanya multi bencana hidrometeorologis di seluruh wilayah Jawa Barat. Bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem ini diprediksi akan terjadi mendekati puncak periode musim hujan pada Februari atau bahkan hingga April 2021.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan berdasarkan observasi curah hujan di Jawa Barat sampai awal Januari 2021, seluruh zona musim (36 ZOM) di Jawa Barat saat ini telah memasuki musim hujan, seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu.

Sebagian zona musim tersebut terjadi lebih awal jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya, dan saat ini berada pada puncak musim hujan atau curah hujan tinggi dan diprediksi sampai Februari 2021. Untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem,” kata Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu kepada wartawan, Selasa (26/1/2021).

Multi bencana hidrometeorologis yang dimaksud dan berpotensi terjadi saat hujan ekstrem di Jabar, di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.

Ayu menjelaskan, cuaca ekstrem di Jabar terjadi dengan curah hujan kategori tinggi dan sangat tinggi. Menurutnya, Monsoon Asia saat ini sedang aktif mempengaruhi iklim di wilayah Indonesia.

Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) memperlihatkan anomali yang mengarah pada penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujarnya.

Dia juga menyebut, bencana longsor di Sumedang dan banjir bandang di Cisarua Bogor merupakan dampak dari hujan ekstrem di wilayah tersebut. “Dan ini berpotensi terjadi di wilayah lain di Jabar,” sambungnya.

Cuaca ekstrem diperparah dengan kombinasi antara MJO (gelombang atmosfer di wilayah tropis), gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency di wilayah dan periode yang sama yakni di Laut China Selatan, Samudera Pasifik utara Papua, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan NTT, sebagian besar Jawa, Bali, NTT bagian barat, Laut Bali, dan Laut Sumbawa mampu meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

Untuk tiga hari ke depan perlu diwaspadai potensi terjadinya hujan lebat di wilayah Karawang, Subang, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Garut, Indramayu, Sumedang, Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar. Berpotensi mengakibatkan multi bencana hidrometeorologis,” ucapnya.

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada sebagian besar wilayah Jabar di bulan Februari, Maret dan April 2021,” tambah Ayu.

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik serta selalu memperkaya diri dengan informasi-informasi kebencanaan dan cuaca di lingkungannya. Karena salah satu upaya mitigasi sesungguhnya adalah dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat kita tinggal, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu,” ujarnya.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here