Beritainternusa.com,Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Hidayat Nur Wahid menyentil Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini soal pernyataan yang menyebut penyebab erupsi gunung Semeru lantaran pemanasan global. Politikus PKS itu juga menyindir aksi Risma ikut membungkus nasi untuk korban bencana.
Bukan tugas Mensos mewacanakan soal sebab erupsi Semeru, atau ikut membungkus nasi untuk korban banjir. Tapi karena bencana alam makin banyak dan luas. Segeralah buat kebijakan-kebijakan solutif dan visioner, perbaiki data-data untuk Bansos dan lain-lainnya,” ujar Hidayat dalam Instagram pribadinya di @hnwahid, dikutip Jumat (22/1).
Dengan begitu, lanjut dia, rakyat bisa benar-benar terbantu secara luas. Serta Risma secara baik memenuhi tugasnya sebagai menteri.
Agar rakyat benar-benar terbantu dan Mensos bisa husnul khatimah sebagai Menteri,” ucap dia.
Sebelumnya saat kunjungan ke salah satu wilayah yang terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada Senin 18 Januari 2021, Risma berkomentar soal penyebab erupsi Semeru. Ia memandang bahwa erupsi gunung itu disebabkan karena pemanasan global.
Pernyataan Risma itu dibantah dengan tegas oleh mantan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono. Menurut Surono tak ada kaitan langsung antara pemanasan global dengan fenomena alam yang menimpa Semeru itu.
Awan panas Semeru tanggal 1 Des 2020 sama tanggal 16 Jan 2021 itu bukan letusan gunung Semeru itu, salah itu. Dan gak ada kaitannya dengan hujan dan gak ada kaitannya dengan pemanasan global, ya gugur aja, labil karena semakin lama semakin besar (kubahnya) ya labil,” tegas Surono kepada awak media, Rabu (20/1).
Surono juga menyinggung kekeliruan Risma yang menyebut ‘erupsi’ pada gunung Semeru. Menurutnya apa yang terjadi terhadap Semeru bukanlah Erupsi melainkan hanya guguran kubah lava di sana.
Kemarin kan awan panasnya bukan letusan itu. Orang salah kaprah aja itu, salah itu. Guguran kubah menjadikan awan panas, gak ada letusan Semeru. Letusan Semeru mah tiap hari ada, gak bahaya letusannya. Itu orang gagal paham sampai Menteri Sosialnya juga dikiranya letusan,” ucap Surono.
Menurut Surono, guguran itu disebabkan karena semakin membesarnya kubah lava Semeru. Jauh-jauh hari sebelumnya ia juga telah mengkhawatirkan membesarnya kubah di Semeru bakal menyebabkan guguran. Dan benar saja terjadi di awal 2021.
Ya enggak lah, ya karena sudah semakin besar, semakin besar, lama-lama labil ya gugur, gugur diikuti awan panas gitu aja,” pungkasnya.
[Admin/md]