Beritainternusa.com,Jakarta – Sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang hingga gempa di Majene- Mamuju Sulawesi Barat terjadi pada awal tahun 2021. Rentetan bencana alam ini bukan hanya menghilangkan tempat tinggal, tapi juga merenggut nyawa warga yang terdampak.
Salah satunya yakni gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang menghantam kota Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021 yang lalu. BNPB melaporkan hingga kini, sebanyak 78 orang meninggal dunia akibat gempa yang berpusat di darat tersebut.
Tak hanya gempa, bencana tanah longsor juga menimpa wilayah Cimanggung, Sumedang pada Sabtu (9/1) yang lalu. Hingga kini tercatat, 32 orang meninggal akibat tanah longsor tersebut.
Kali ini, menyusul bencana lainnya yaitu banjir bandang di Manado Sulawesi Utara. Tidak hanya banjir, musibah longsor juga sempat terjadi di wilayah Manado. Sejauh ini Basarnas mencatat sebanyak 6 orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Kemudian kejadian banjir bandang juga terjadi di Kalimantan Selatan. Banjir di 10 kabupaten kota Kalimantan Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan hampir 39 ribu warga mengungsi.
Berikut data terbaru bencana di 4 lokasi tersebut:
- Korban Tewas Gempa Sulbar Jadi 81 Orang, 1.150 Rumah Rusak
Korban jiwa terdampak gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah malam ini. Terbaru, sebanyak 81 orang meninggal dunia.
Dari keterangan tertulis BNPB yang diterima, Senin (18/1/2021), rincian 81 korban tewas gempa Sulbar yaitu 70 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene. BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Untuk kerugian materiil, BNPB mencatat 1.150 unit rumah rusak dan 15 unit sekolah terdampak gempa Sulbar. BNPB masih terus melakukan pemutakhiran data dengan pencatatan di lapangan.
- Banjir di Kalimantan Selatan Tewaskan 15 Orang, 39 Ribuan Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mencatat tambahan korban meninggal akibat banjir di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan jadi 15 orang. Sebanyak 39.549 warga terpaksa mengungsi akibat kejadian tersebut.
Data terakhir dihimpun oleh BNPB pada Minggu (17/1). BNPB melaporkan sebanyak 15 orang dari berbagai lokasi meninggal dunia akibat banjir tersebut.
Korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).
Banjir yang menerja 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan ini juga merendam 24.379 rumah. Akibatnya 39.549 warga terpaksa mengungsi.
Dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjar Baru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi,” ucapnya.
- 6 Orang Tewas Akibat Banjir-Tanah Longsor di Manado
Banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara, menelan korban jiwa. Hingga kini, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 6 orang.
Total ada enam orang keseluruhan yang meninggal sesuai titik-titik lokasi longsor kemarin,” tutur Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri Noster Norbertus Sinaga , Minggu (17/1/2021).
Banjir dan tanah longsor ini terjadi imbas cuaca ekstrem di Manado dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang di beberapa titik.
Tanah longsor sendiri terjadi di beberapa daerah, yakni Kelurahan Paal IV Perkamil, Malalayang, Ranotana Weru, dan Kelurahan Kombos Timur.
Di Kelurahan Paal IV, seorang anggota Polsek Tikala atas nama Aiptu Kifni Kawulur (49) meninggal dunia tertimbun tanah longsor. Di Kelurahan Perkamil, satu keluarga tewas setelah rumahnya tertimbun tanah longsor yakni Fanny Poluan (50), Arni Laurens (44), dan Chelsea (8).
Sedangkan di Jalan Sea, Kelurahan Malalayang Satu Barat Lingkungan 2, tanah longsor menerjang dua rumah dan mengakibatkan tiga orang tertimbun tanah longsor. Dua korban berhasil dievakuasi kemarin sore, yakni Kevin (40), dalam kondisi selamat, sedangkan Meyni Pondaag (62) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Satu korban lainnya atas nama San Hasan berhasil dievakuasi hari ini, Minggu (17/01/2021), dalam kondisi sudah meninggal dunia dalam posisi berusaha naik ke atas lantai dua dari bangunan yang runtuh tersebut.
Pada pukul 19.15 Wita atas kerja sama tim dibantu dengan alat berat, korban target satu orang sudah kita temukan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara sesuai dengan permintaan dari keluarga korban,” kata Sinaga.
- Tercatat 32 Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor Sumedang
Tim SAR gabungan saat itu menemukan satu korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Penemuan ini menjadikan jumlah korban yang berhasil dievakuasi menjadi 32 orang dan 8 orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan pagi hingga tengah siang tadi ada tiga jenazah ditemukan di Sektor 1 dan Sektor 2 area pencarian.
Pukul 10.34 WIB ditemukan satu korban berjenis kelamin perempuan dewasa. Selanjutnya pada pukul 10. 47 WIB, ditemukan lagi satu korban berjenis kelamin perempuan,” kata Deden melalui pesan singkat, Minggu (17/1/2021).
Kemudian, kata Deden, pada pukul 12.01 WIB, tim kembali menemukan satu korban berjenis kelamin perempuan dewasa. Jenazahnya diidentifikasi di Puskesmas Sawah Dadap.
Deden menambahkan penemuan tiga jenazah ini menjadikan jumlah korban yang berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan menjadi 32 orang. “Jumlah korban meninggal dunia 32 orang, jumlah korban dalam pencarian 8 Orang,” ucap Deden.
[Admin/dt]