Beritainternusa.com,DIY – Jembatan Tengulan -Cembing di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul, kondisinya saat kini memprihatinkan.
Bagian pondasinya tergerus oleh arus sungai, bahkan sebagian sisi jembatan sudah ambrol.
Agar jembatan penghubung menuju jalan Imogiri Timur itu tetap berfungsi, warga setempat secara swadaya membuat sambungan jembatan dengan bilah bambu.
Salah satu warga, Jamingan ditemui di lokasi, mengungkapkan, jembatan Tengulan-Cembing sudah lama rusak parah.
Seingat dia, hal ini terjadi sejak hujan deras Siklon Cempaka melanda Bantul akhir tahun 2017 silam.
Akan tetapi, hingga saat ini bangunan jembatan tak kunjung mendapat perbaikan.
Padahal, menurutnya, jembatan yang membentang di atas Sungai Code itu menjadi akses penting bagi warga setempat.
Jembatan ini akses penting. Banyak warga yang lewat sini. Mau ke kebun, mau ke sekolah, mau berobat, lewat sini. Sebenarnya, ada jalan lain, tetapi harus memutar, terlalu jauh,” ujar dia, kemarin.
Lelaki 65 tahun itu mengungkapkan, jembatan Tengulan-Cembing rusak karena luapan arus sungai, sehingga bagian pondasi tergerus dan tidak stabil.
Dari total sekitar 10 meter panjang jembatan, 4 meter di antaranya sudah ambrol.
Beruntung, masih ada pondasi yang menyangga sehingga badan jembatan tidak hanyut sepenuhnya.
Agar bisa dilewati roda dua, warga bergotong royong menyambung jembatan dengan memasang bilah-bilah bambu.
Itupun tidak bertahan lama. Sebab, ketika aliran sungai meluap, bambu tersebut pasti akan ikut hanyut.
Sudah 4 kali rusak dan dipasang bambu lagi,” ucap Jamingan. Ia berharap, jembatan Tengulan-Cembing segera diperbaiki permanen.
Sebab, kondisinya memang sudah mengkhawatirkan.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Bobot Arifi’aidin mengatakan, Jembatan yang berada di Padukuhan Cembing, Kalurahan Trimulyo itu sebenarnya sudah direncanakan untuk mendapat perbaikan pada tahun 2020 lalu.
Seingat dia, sudah dilakukan survei lokasi dan anggaran disiapkan sekitar Rp 2 miliar.
Namun, karena ada bencana non-alam Coronavirus Disease-2019 (Covid-19), anggaran perbaikan tersebut direfocusing.
Sehingga nanti akan kita usulkan lagi di APBD murni tahun 2022,” ujar dia.
[Admin/tb]