Mentan dan Pangdam cek pasokan kedelai di rumah produksi tahu tempe Kalideres

Beritainternusa.com,Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyambangi Kompleks Kopti, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Keduanya mengecek langsung pasokan kedelai dan produksi tempe dan tahu di sana.

Pantauan awak media, Kamis (7/1/2021), Mentan Syahrul tiba pukul 09.45 WIB. Mentan Syahrul bersama Dudung langsung berjalan menuju rumah produksi tempe dan tahu di Kompleks Kopti, Semanan, Kalideres.

Di sana, Syahrul bertemu produsen tempe dan tahu. Dia tampak berbincang-bincang sejenak.

Terlihat Syahrul dan Dudung menyambangi dua rumah produksi yang berbeda. Keduanya juga sempat mengecek proses produksi tempe tahu di dalam pabrik tersebut.

Sejumlah keluhan terkait kedatangan bahan baku juga sempat disampaikan oleh produsen tempa dan tahu tersebut. Setelah itu, keduanya langsung mengikuti acara peluncuran Gerakan Stabilitas Pasokan dan Harga Kedelai.

Sementara itu, dalam sambutannya, Syahrul mengatakan pihaknya akan menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga yang terjadi saat ini.

Memang ada 3 agenda kita susun bersama-sama, pertama agenda SOS stabilitas harga pasokan tidak boleh terganggu, agenda 100 hari ini saya akan keliling Indonesia tapi namanya mengurusi 200 juta orang tentu semua tidak puas. Stabilitas harga tidak boleh terlalu naik atau turun siapa tahu ini hanya goncangan sesaat,” ujar Syahrul.

Sebelumnya, Kemendag bersama Bareskrim Polri dan Kementan berkoordinasi untuk mengecek ketersediaan kedelai di pasar. Kemendag menyebut stok kedelai saat ini aman dan terpenuhi.

Memastikan stoknya benar tersedia atau tidak. Ini upaya kita untuk memastikan. Informasi awal sih teman-teman bahwa stok tersedia, (stok) cukup. Kan yang paling utama itu,” kata kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendagri, Syailendra, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Selain itu ini, ketiganya pun juga berkoordinasi mengecek dugaan penimbunan kedelai. Berdasarkan pemantauannya, hingga kini belum ditemukan oknum yang terbukti melakukan penimbunan.

Kita juga (Kemendag dan Bareskrim) rapat di Kementan untuk mengecek semua, untuk mengecek apakah memang betul ada penimbunan. Sejauh ini yang kita yakini tidak ada karena kalau ada penimbunan nggak mungkin orang bisa kerja karena stok kedelai itu nggak pernah bisa banyak. Kalau kebanyakan dia stok rusak barangnya, siapa yang berani nyetok,” tegasnya.

Kemendag pun menegaskan hingga kini penyebab terjadinya kenaikan harga kedelai lantaran ikut melonjaknya harga kedelai di pasar dunia. Namun, pihaknya akan berupaya untuk menjaga stok maupun harga kedelai di pasaran untuk mencegah terjadinya kelangkaan.

Stok aman semua ya, jadi semuanya terjaga itu yang penting. Bagi kami adalah kami menjaga stok yang aman dan berusaha untuk harga yang terjangkau ya bagi para pengrajin itu yang paling utama. Tapi kalau kondisi harga dunia naik kan nggak ada yang bisa maksa,” tegasnya.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here