Beritainternusa.com,Jakarta – Menko Polhukam Mahfud Md mengaku mendapatkan informasi tentang anak-anak muda yang dilatih untuk menjaditeroris. Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa malah mempertanyakan balik sumber dari informasi yang didapat Mahfud tersebut.
Sekarang tujuan dipersenjatai ini, Mahfud dapat informasi dari mana? Kita punya BIN, punya intel polisi itu, punya badan intelijen yang jelas kalau statement bukan dari sumber yang jelas ya nggak usah dipercaya. Kan BIN ada tinggal minta sama pak Budi Gunawan, benar nggak, tinggal minta ke intel polisi, benar nggak,” kata Desmond saat dihubungi Kamis (17/12/2020).
Sebab, Desmond menilai belakangan ini Mahfud kerap melontarkan pernyataan yang sumir. Ia kemudian menyinggung penyataan Mahfud Md soal kedatangan Habib Rizieq Shihab.
Ini yang bikin statment siapa, Mahfud Md gitu loh. Mulutnya yang gak bisa dipercaya, omongan Mahfud Md itu selalu tidak sesuai dengan realita. Kasus mempersilakan orang ke bandara karena menganggap massa Habib Rizieq itu kecil ternyata besar, itu bermasalah. Harusnya Mahfud bertanggung jawab, karena dia Menko Polhukam akhirnya tidak ada pertanggungjawaban, akhirnya lucu. Saya khawatir statement dia ini lucu-lucu lagi gitu antara benar atau tidak karena kecenderungannya apa yang dikemukankan Pak Mahfud itu sumir,” ujar Desmond.
Karena itu, politikus Gerindra meminta informasi yang disampaikan Mahfud Md itu perlu diusut. Ia juga berpesan agar Mahfud Md untuk lebih hati dalam mengeluarkan penyataan ke depan publik.
Iya harus diusut, kalau gak benar yang fitnah lagi, kan susah kalau ngomong dengan orang ini semakin ke sini semakin tidak bisa dipercaya, mengkhawatirkan, merugikan Pak Jokowi. Ini yang menurut saya harusnya Pak Mahfud itu ngomongnya hati-hati karena pejabat publik, karena umumnya akan berdampak kepada suatu hal yang akan merugikan Pak Jokowi karena menteri Pak Jokowi kasian pak jokowi kalau menterinya asal bikin statement,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Mahfud Md mengaku mendapatkan informasi mengenai anak-anak muda yang dilatih menjadi teroris. Mahfud mengatakan anak-anak muda itu dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting.
Penyataan Mahfud Md itu disampaikan dalam acara ‘Penyerahan Hasil Evaluasi & Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa’ yang digelar Rabu (16/12). Dalam acara itu, Mahfud awalnya berbicara tentang radikalisme yang tengah menghantam Indonesia.
Radikalisme sedang ada di tempat kita yang kalau ada ditingkat-tingkatkan itu ada tiga radikalisme. Satu, intoleran, ya tidak suka aja gitu kalau ada yang berbeda, tidak mau bergabung dengan orang yang berbeda. Lalu yang kedua, teror. Radikalisme dalam bentuk teror,” kata Mahfud seperti dikutip dalam video yang disiarkan kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12/2020).
Mahfud kemudian mengungkap informasi yang didapatnya perihal pergerakan teroris muda tersebut. Dia bahkan mengaku mendapat foto dari latihan khusus itu.
Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (very very important person). Saya dapat foto latihannya juga,” ungkapnya.
[Admin/dt]