Beritainternusa.com,Jakarta – Sekelompok emak-emak mendatangi kantor Komnas HAM. Mereka memberikan dukungan kepada Komnas HAM untuk mengusut tuntas kasus penembakan yang menyebabkan 6 laskar FPI meninggal dunia.
Kami yang tergabung dalam komunitas emak-emak dengan hal ini menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap Komnas HAM dalam memimpin TGPF untuk mencari kebenaran yang seadil-adilnya bagi para 6 syuhada yang terbunuh di KM 50 pada tanggal 7 Desember 2020,” kata perwakilan komunitas emak-emak, Imhar, di Kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Jumat, (18/12/2020).
Ada sekitar 16 orang yang datang ke Komnas HAM siang ini. Mereka tampak mengenakan baju bergambar Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan tulisan revolusi akhlak. Emak-emak tersebut mengaku perwakilan dari komunitas Aspirasi Empadi dan Perempuan Peduli Nusantara (PPN).
Mereka meminta aktor yang menyebabkan enam orang pengikut Habib Rizieq meninggal dunia itu diusut. Mereka ingin kasus tersebut diinvestigasi secara adil dan terbuka.
Kami yang tergabung dalam komunitas emak-emak dengan ini menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap pernyataan sikap bersama FPI, GNPF Ulama, PA 212, dan Ormas Islam lainnya. Antara lain menuntut diusutnya secara tuntas dan terbuka eksekutor dan aktor intelektual gugurnya 6 syuhada,” kata Imhar.
Berikut pernyataan lengkap yang dibacakan emak-emak tersebut:
Kami yang tergabung dalam komunitas emak-emak dengan hal ini menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap Komnas HAM dalam memimpin TGPF untuk mencari kebenaran yang seadil-adilnya bagi para 6 syuhada yang terbunuh di KM 50 pada tanggal 7 Desember 2020.
Kami yang tergabung dalam komunitas emak-emak dengan ini menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap pernyataan sikap bersama FPI, GNPF Ulama, PA 212, dan Ormas Islam lainnya. Antara lain menuntut diusutnya secara tuntas dan terbuka eksekutor dan aktor intelektual gugurnya 6 syuhada.
Menyerukan kepada tokoh dan umat Islam tetap beratu dan berjuang sesuai dengan konstitusi yang ada dan jangan terpengaruh dengan pihak-pihak manapun yang berupaya mengadu domba dan melemahkan perjuangan umat dengan cara intimidasi serta pemberian dalam bentuk materi.
Demikian pernyataan sikap kami, semoga Allah SWT menjaga Komnas HAM tetap menjadi lembaga yang amanah dan tidak dapat diintervensi oleh pihak mana pun.
Setelah membacakan pernyataan sikap, mereka mengaku akan mengikut aksi 1812. Mereka mengaku akan membantu dari sisi logistik.
Kita ini emak-emak disini semua mengurus logistik dan kita cuma mau membantu memberikan logistik kepada mereka-mereka yang turun hari ini,” ujar Imhar.
Seperti diketahui, Komnas HAM tengah melakukan investigasi terkait kasus penembakan laskar FPI. Sejumlah saksi telah diperiksa mulai dari Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, tim dokter yang mengautopsi jenazah hingga pihak Jasa Marga.
Komnas HAM juga sudah melakukan rekonstruksi terkait insiden tersebut. Komnas HAM mengaku sudah lebih dulu melakukan pengecekan ke lokasi dari Polri.
Yang kedua, memang kami lebih dulu, bahkan sebelum waktu digelar oleh pihak kepolisian, saya sudah ke sana mungkin empat atau lima kali, termasuk juga di jam yang sama,” ujar komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, dalam acara d’Rooftalk: ‘Menyoal Tewasnya 6 Laskar FPI’ yang ditayangkan detikcom, Rabu (16/12).
Choirul Anam pun mengungkapkan cakupan lokasi untuk rekonstruksi lebih luas. Oleh sebab itu, akhirnya, Komnas HAM memutuskan tak ikut rekonstruksi yang digelar Polri.
Jadi terakhir itu saya ke sana itu, saya nyisir mulai jam 11.00 malam sampai jam 04.00 pagi, di situ. Jadi memang akhirnya kami putuskan nggak gabung dulu deh,” imbuhnya.
[Admin/dt]