Beritainternusa.com,Jakarta – Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, mengakui adanya gangguan perekaman pada CCTV di sepanjang jalan Tol Jakarta -Cikampek pada saat insiden tewasnya enam orang Laskar FPI. Akibat hal itu, sebanyak 23 CCTV mulai dari KM 49 – KM 72 tidak dapat melakukan perekaman data dalam rentang waktu terjadinya insiden tewasnya 6 orang Laskar FPI.
Itu di 23 titik itu enggak kekirim data. Tidak ada rekaman,” kata Subakti di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (14/12).
Subakti melanjutkan, kerusakan terkait sebenernya ingin langsung dilakukan perbaikan oleh Tim Jasa Marga. Hanya saja, kondisi hari itu tengah terjadi hujan, sehingga perbaikan terjadi keterlambatan
Karena mau perbaikan hujan karena itu kan harus dideteksi pake satu alat sehingga perlu waktu,” klaim Subakti.
Dengan gangguan selama beberapa jam tersebut, Subakti menegaskan bahwa CCTV dimiliki bukan rusak namun hanya mengalami gangguan.
Kalau kemudian mengenai CCTV kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi, kemarin memang kebetulan terganggu (KM 49-72), tapi di gerbang-gerbang ada semua,” dia menandasi.
Sebagai informasi, keterangan Subakti digali Komnas HAM, guna menjelaskan insiden terkait tewasnya enam nyawa Laskar FPI yang diduga dilakukan oleh kepolisian dan telah terjadi dugaan pelanggaran HAM di dalamnya.
[Admin/md]