Amien Rais di Reuni 212 Daring

Beritainternusa.com,JakartaPendiri Partai Ummat, Muhammad Amien Rais angkat bicara terkait fenomena penyambutan kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab. Amien menilai kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi merupakan tindakan berani untuk melawan kezaliman.

Singkat saja jadi saya ingin mengoreksi atau memperbaiki, pak Jusuf Kalla mengatakan ketika habib yang kita cintai ini datang kembali dari Saudi Arabia sambutannya luar biasa. Kata pak JK ada kekosongan kepemimpinan menurut saya lebih tepat karena ada kezaliman. Jadi memang kita membutuhkan seorang berani,” kata Amien Rais dalam Dialog 100 Tokoh dan Ulama memperingati Reuni 212 digelar secara virtual melalui FrontTv, Rabu (2/12).

Selain Amien Rais, acara reuni 212 itu turut dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Gerindra, Politisi PKS Mardani Ali Sera. Pengamat hukum tata negara Refly Harun, Rocky Gerung hingga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Amien menceritakan pernah menanyakan keseharian Habib Rizieq kepada orang terdekatnya. Politisi senior ini menanyakan latar belakang orang tersebut mengenai Habib Rizieq.

Saya tanya kepada bukhori muslim yang dekat dengan pak habi. Anda ini melihat bagaimana sehari harinya pak habib itu, apa karena salat sehari hari hari kaki yang sampai bengkak atau karena zikir yang enggak tidak lepas dari bibirnya atau karena puasa atau karena amal soleh lainnya. Wnggak pak Amien beliau biasa seperti kita tetapi beliau punya keberanian,” tutur Amien.

Dalam kesempatan itu Amien pun memuji keberanian Habib Rizieq. Dia pun mengaku siap bergandengan tangan untuk melawan kezaliman bersama Habib Rizieq.

Jadi ketika jarang orang berani, ketika habib kita berani makanya akan menyetrum ada elertrikal wave umat Islam di Indonesia bahkan di luar negeri berbondong bondong membantu perjuangan beliau. Tentu saya sekali pun sudah agak tua tapi insyaallah habib kita akan bergandengan tangan melenyapkan kezaliman,” kata Amien.

Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, memandang fenomena Rizieq Syihab yang menciptakan lautan manusia saat kepulangannya, mencerminkan kekosongan sosok pemimpin. Karenanya, saat Rizieq kembali hadir, tak janggal masifnya massa yang menyambut dengan antusias.

Kekosongan itu begitu ada pemimpin kharismatik, ada (seorang) yang berani memberikan alternatif, maka orang (akan) mendukungnya,” ujar JK saat menjadi pembicara dalam acara webinar kebangsaan yang dihelat oleh PKS, Jumat (20/11).

Namun JK menyayangkan, sosok pemimpin alternatif yang hadir bukanlah mereka yang bercokol di Parlemen atau Partai Politik. Sebab, hal itu mengindikasikan ketidakpercayaan dengan tatanan sistem negara demokrasi yang menempatkan kedua hal tersebut sebagai wadah aspirasi.

Kenapa dia (massa) tidak percayai DPR untuk bicara? Kenapa tidak percaya partai untuk mewakili itu? Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan aspirasi?” tanya JK.

JK pun mengajak seluruh masyarakat untuk berintrospeksi. Dia berharap, agar tataran demokrasi Indonesia yang dinilainya sudah baik tidak lagi kembali menjadi demokrasi jalanan.

“Proses (demokrasi) harus kita perbaiki. Jangan kembali lagi ke demokrasi jalanan, ini bisa kembali bila wakil dipilihnya tidak memperhatikan aspirasi,” jelas JK.

[Admin/md]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here