Beritainternusa.com,Jakarta – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengatakan jangan merasa paling suci sendiri, serta harus siap dikritik. Serta bersedia membuka ruang dialog dengan pihak mana saja.
Hal itu ia sampaikan saat acara reuni 212 yang digelar secara virtual yang disiarkan akun Youtube FPI, Rabu (2/12).
Yang paling penting sangat mendasar, yaitu revolusi akhlak ini harus melibatkan seluruh komponen dan masyarakat. Siapapun dia bagian dari bangsa ini semua harus dilibatkan,” katanya.
Makanya kita harus buka pintu dialog, harus selalu membuka diri untuk bicara dengan pihak mana saja. Kita harus siap mengkritik dan harus siap dikritik. Jadi jangan merasa diri paling suci sendiri, paling benar sendiri. Tidak, tidak ada yang paling maksyum (benar) di antara kita. Kecuali nabi,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Rizieq mengajak untuk melakukan revolusi akhlak dengan mencontoh Nabi Muhammad SAW yang kemudian diimplementasikan dengan norma-norma sesuai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Saya ingin membeberkan satu kesimpulan singkat saja, bahwa revolusi akhlak ini memiliki level. Yakni Individu dan sistem,” tuturnya.
Sebelumnya, Rizieq Syihab juga sempat meminta maaf pada masyarakat lantaran telah menyebabkan kerumunan massa di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet, hingga Megamendung, Bogor. Dia menjelaskan kerumunan tersebut di luar kendali dari pihak FPI.
Saya minta maaf kalau ada kerumunan di Bandara, Petamburan, Tebet, Megamendung terjadi suatu penumpukan yang memang di luar kendali,” ucap Rizieq.
Dia mengakui dan kembali meminta maaf lantaran membuat keresahan pada masyarakat serta melanggar protokol kesehatan.
Kita melakukan pelanggaran itu di luar keinginan, tanpa sengaja dan itu memang antusias umat rindu, cinta,” kata Rizieq.
[Admin/md]