Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Beritainternusa.com,Jakarta – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar acara milad ke-108 lusa. Acara ini diselenggarakan di tiga kota secara virtual membahas sejumlah hal penting termasukpandemi COVID-19 hingga berbagai masalah yang dihadapi bangsa.

Pertama yang kami sampaikan adalah bahwa resepsi milad ke-108 Muhammadiyah akan diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 18 November 2020, dimulai pada pukul 11.45 WIB. Meskipun dilakukan secara virtual online, ada titik kegiatan, titik kegiatan itulah di pancarkan melalui seluruh media tadi, pertama di Yogjakarta di Kantor PP Muhammadiyah, kedua, ada di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, dan ketiga di Solo yang akan berpusat di editorium Univeristas Muhammadiyah Surakarta,” kata Ketua Panitia Acara Milad, Nurul Yamien, dalam konferensi pers virtual, Senin (16/11/2020).

Tema Milad ke-108 Muhammadiyah kali ini adalah “Meneguhkan Gerakan Keagamaan, Solusi Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri”. Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memaparkan ada tiga aspek yang menjadi perhatian Muhammadiyah dalam Milad ini.

Pertama, mengenai peneguhan gerakan keagamaan. Kedua, bagaimana kita menghadapi pandemi Covid-19 yang menjadi pembeda Milad tahun sebelumnya. Ketiga, mengenai masalah negeri,” kata Haedar.

Dia mengatakan tema itu dipilih karena menurutnya, semakin hari masyarakat cenderung ada niatan untuk hidup beragama lebih baik. Kecenderungan itu menurutnya yang menjadi perhatian Muhammadiyah, sehingga kehidupan keagamaan dapat berjalan sesuai nilai dasar yang efektif.

Kenapa Muhammadiyah mengambil tema gerakan meneguhkan keagamaan? Secara konstruktif kita mengamati bahwa masyarakat Indonesia semakin hari kecenderungan untuk beragama lebih baik itu semakin tinggi, dan kesemarakan beragama, syiar beragama, dan aktivitas-aktivitas keagamaan begitu rupa, tidak ada ruang publik yang sekarang lepas dari aktivitas keagamaan itu. Begitu juga berbagai ragam pandangan keagamaan bermunculan seiring dengan proses demokratisasi yang tumbuh di bangsa ini,” ujarnya.

Nah, kecenderungan yang positif ini tentu merupakan hal yang menjadi perhatian Muhammadiyah agar modal positif untuk semakin dekat dengan agama dan menampilkan ekspresi keagamaan itu tetap berpijak dan memperoleh dasar pada nilai-nilai keagamaan yang esensial yang hakiki yang substantif,” lanjut Haedar.

Kemudian, terkait masalah pandemi COVID-19, Muhammadiyah kata Haedar terus berupaya untuk membantu pemerintah dalam menangani COVID-19. Dia menilai pihaknya sudah maksimal memberikan kontribusi dalam berbagai aspek.

Dengan kata lain, di masa pandemi yang sarat beban ini, Muhammadiyah berazam akan terus memancarkan semangat untuk terus berbuat. Pada kenyataannya, semenjak massa awal wabah COVID-19 menyapa negeri ini, Muhammadiyah telah berbuat yang terbaik dan maksimal. Baik dalam aspek ibadah dan keagamaan maupun masalah sosial dan kesehatan bahkan yang menyangkut aspek ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Haedar, bahasan lain dalam milad nanti yakni mencari solusi atas berbagai masalah kebangsaan baik politik, ekonomi, maupun budaya dan keagamaan. Menurutnya masalah yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks, sehingga tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu pihak.

Muhammadiyah akan mengingatkan sekaligus mengajak seluruh kekuatan bangsa termasuk pemerintah, lembaga-lembaga politik dan kenegaraan, untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang kompleks ini dengan seluruh kekuatan dan semangat mencari solusi,” ucapnya.

Muhammadiyah di usia 108 tahun ini tentu akan semakin ditantang berbagai masalah-masalah yang besar, tetapi kami yakin dengan pandangan keagamaannya yang kokoh, dengan sistemnya yang kuat, dengan sumber daya manusianya yang mumpuni dan kerja sama dengan seluruh pihak insyaAllah Muhammadiyah akan mampu dan memberi kontribusi bagaimana menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri dengan spirit dakwah dan tajdid,” imbuh Haedar.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here